Bisnis.com, JAKARTA – Industri hiburan di seluruh dunia sebentar lagi akan kedatangan salah satu film yang paling ditunggu-tunggu. Apalagi kalau bukan Avengers: End Game.
Ya, film besutan Russo Brothers (Anthony Russo dan Joseph Russo) dari rumah produksi Marvel Studio ini akan tayang perdana pada 26 April 2019 di Amerika Serikat.
Namun seperti pada film-film sebelumnya, para penggemar di Indonesia akan terlebih dahulu menyaksikan film serial fiksi fantasi itu pada 24 April 2019. Jadi, hanya tinggal beberapa hari lagi.
Film kelanjutan dari Avengers: Infinity Wars yang tayang pada tahun lalu ini, rasanya memang lebih dinanti sebab akan menentukan babak akhir dari cerita para jagoan yang tersisa untuk menyelamatkan kembali alam semesta mereka dari musuh terkuat, Thanos.
Faktor inilah yang membuat film Avengers: End Game disambut dengan sigap oleh para penggemarnya di seluruh dunia. Diberitakan oleh Reuters bahwa penjualan tiket film ini di Amerika mencapai lima kali lipat dibandingkan penjualan tiket Avengers: Infinity Wars pada minggu pertama.
Antusiasme tersebut juga terasa di dalam negeri. Bagaimana tidak, para pennyedia layar bioskop Tanah Air mengadakan penayangan perdana film tersebut dengan jam tayang sangat awal pada hari pertamanya, yakni pukul 05.00.
“Kami akan melakukan penayangan pukul 5 pagi pada 24 April untuk membuat semua penonton kami menjadi yang pertama menyaksikan film tersebut di Indonesia,” kata Celeste Koay, Chief Marketing Officer Cinemaxx.
Berdasarkan pantauan Bisnis, jam tayang Avengers: End Game di Indonesia merupakan yang paling awal dibandingkan beberapa negara lain, seperti Malaysia dan India yang mulai menayangkannya pada pukul 6 pagi waktu setempat.
Tak hanya jam tayang yang dimulai pada dini hari, jaringan bioskop dalam negeri juga akan memutar film yang berdurasi lebih dari 3 jam itu selama 24 jam pada hari dan bioskop di wilayah tertentu. Cinemaxx termasuk didalamnya.
Jaringan bioskop lain, misalnya CGV. Head of Sales and Marketing CGV Cinemas Indonesia Manael Sudarman mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan jam tayang untuk Avengers: End Game mulai pukul 06.00 hingga 02.00 pada hari berikutnya.
Manael juga mengatakan bahwa film ini memiliki jumlah layar lebih banyak sekitar 16,5 persen dibandingkan dengan pemutaran Avengers: Infinity Wars pada hari pertama tayang di Indonesia. Kendati begitu, Manael tidak menyebutkan berapa tepatnya jumlah layar yang disediakan.
Menurut Manael, strategi yang ini dilakukan karena film yang akan ditayangkan sudah sangat popular sehingga disediakan waktu lebih untuk distribusi penonton.
“Pre-sale sangat membantu distribusi tiket dan penonton, terutama di minggu pertama. Tujuannya untuk menghindari penumpukan penonton yang ingin mencari tiket on-the-spot,” ujarnya.
Menariknya, sejak pemesanan tiket tersebut dibuka di Indonesia pada 16 dan 17 April lalu, mayoritas bioskop di Jakarta yang menyediakan jam tayang pada dini hari yakni pukul 05:00 atau 06:00 laku keras. Sudah banyak tiket yang terjual, bahkan beberapa bioskop di antaranya telah terisi penuh.
Begitu juga dengan jam penayangan tengah malam pada hari pertama yang juga sudah dipesan para penggemar film Marvel dari dalam negeri.
Melihat fenomena yang terjadi, pengamat film Yan Wijaya mengatakan bahwa ini merupakan hal besar yang dialami industri perfilman Indonesia dari sisi penyedia layar dan penonton.
Dia menyatakan belum pernah ada sebelumnya penayangan sebuah film baik lokal maupun impor yang dilakukan sejak dini hari hingga seharian penuh. Begitu juga dengan antusiasme para penikmat yang memberikan respons positif.
“Suatu promosi yang luar biasa dan ternyata tiket sold out,” katanya kepada Bisnis.
Yan mengakui belum ada dan rasanya belum akan ada film yang bisa mendapatkan perhatian publik sangat besar baik dari merek Marvel sendiri ataupun dari rumah produksi lainnya, selain Avengers: End Game.
Dengan sistem penayangan masif yang dilakukan para penyedia layar, Yan memperkirakan film ini akan tetap bertahan lama di jaringan bioskop Tanah Air, “[Akan bertahan] lebih dari sebulan,” imbuhnya.
Tentu tak bisa disangkal bahwa film fiksi pahlawan super yang diambil dari cerita komik Stan Lee dan Jack Kirby memang telah mendapat tempat di hati para pencinta film dunia. Dalam hal ini, khususnya, untuk Avengers: End Game.
Penjualan tiket yang melonjak pesat dan strategi penayangan masif di berbagai Negara menjadi saksi nyata keandalan film dari Marvel Studio itu, tak terkecuali di Indonesia.
Yan berharap nantinya antusiasme tinggi para pelaku jaringan bioskop Tanah Air untuk menayangkan berbagai film dengan lebih intens dan gairah menonton para penikmat bisa terus dijaga dan ditularkan kepada karya-karya anak bangsa.
Secara spesifik Yan menyebut adanya harapan tersebut untuk film bergenre serupa dengan The Avengers, yakni Gundala garapan Joko Anwar yang sama-sama menampilkan cerita tentang pahlawan super, walau dengan unsur lokal, “Mungkin nanti [harapannya bisa mendapat antusiasme besar dari masyarakat lokal] saat Gundala tayang,” ujar Yan.