Bisnis.com, DENPASAR — Selain tradisi silaturahmi ke sanak keluarga dan tetangga, Lebaran juga identik dengan berbagai macam panganan dan kudapan.
Makanan yang paling umum tersaji saat Lebaran, tak lain tak bukan yakni opor ayam dan ketupat. Variasi lain, semur daging, semur jengkol, dan berbagai jenis makanan lainnya. Belum lagi jajaran kue khas Lebaran yang begitu menggoda selera setelah sebulan berpuasa.
Jika tak diantisipasi dengan cermat, selama Lebaran Anda berpotensi menumpuk timbunan lemak dan kolesterol di tubuh.
Tak hanya akan menyebabkan berat badan naik, makan tak terkontrol saat Lebaran juga bisa meningkatkan potensi tubuh terserang penyakit tertentu.
Itu sebabnya, jangan sampai silaturahmi Lebaran menjadikan Anda kalap dan menyebabkan kesehatan terganggu.
Dokter Spesialis Gizi Klinis Nurul Ratna Mutu Manikam mengatakan bahwa angka kejadian sakit pasca-Lebaran perlu dicermati dengan serius penyebabnya.
Dia menilai kebiasaan makan dan minum manis saat Idulfitri menjadi salah satu pemicu.
“Lebih baik kalau kita datang bertamu bawa botol minum sendiri, sehingga tidak perlu minum-minuman manis,” kata Nurul.
Menurutnya, pola makan yang tidak bijak dapat memicu terjadinya stroke, hipertensi, dan kadar gula yang tinggi yang tidak baik bagi pengidap diabetes. Kondisinya bahkan bisa makin parah apabila makan tidak diatur dengan bijak.
Berikut beberapa tip sederhana agar timbangan badan dan kesehatan tetap terjaga sembari tetap menjalankan silaturahmi Lebaran.
Jangan makan dalam porsi besar
Setelah sebulan melewatkan makan siang, tubuh akan kaget jika langsung diisi makanan dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, disarankan untuk mengambil porsi kecil agar tubuh beradaptasi dengan kembalinya kebiasaan makan pagi dan makan siang.
Perbanyak konsumsi sayur dan buah
Jangan lewatkan dua komposisi ini dalam menu makan Anda. Serat yang terkandung dalam sayur dan buah akan berfungsi melunturkan berbagai macam lemak dari hidangan khas Lebaran.
Kurangi dan kontrol makanan manis dan gula
Kelebihan makanan yang manis akan meningkatkan gula darah. Bagi penderita diabetes tentu makanan jenis ini sangat terlarang. Bagi Anda yang tidak mengidap diabetes pun disarakan tetap mengurangi gula untuk menjaga gula darah tetap stabil.
Makan pelan-pelan
Makan dengan cepat akan mengurangi kontrol Anda terhadap makanan yang masuk ke perut. Jadi, makanlah dengan santai dan berhenti saat kenyang. Biarkan tubuh beradaptasi dengan kebiasaan makan setelah tidak puasa. Jika perlu, konsumsi yoghurt dan minuman probiotik untuk melancarkan pencernaan Anda.
Ingat, Lebaran bukanlah momen balas dendam usai puasa. Justru pola makan sehat selama Bulan Ramadan perlu diaplikasikan setelah datangnya Lebaran.