Bisnis.com, JAKARTA - Apakah Anda tengah berupaya keras mengelola tingkat kecemasan di tempat kerja? Ketika tempat kerja menjadi semakin dinamis, penuh tuntutan, dan kompleks, sulit untuk tidak merasa cemas. Jadi apa yang bisa Anda lakukan untuk menjinakkan kecemasan Anda jika hal itu merusak kinerja Anda?
Ahli psikologi Loretta Breuning dari California State University menjelaskan, kecemasan adalah jalur di otak yang menghubungkan pengalaman masa lalu dengan kortisol Anda yang aktif yang melengkapi Anda untuk mengenali bahaya dan mengantisipasi ancaman di masa depan.
"Menjinakkan kecemasan berarti mengobarkan jejak baru di otak Anda, yang mengarah pada hormon bahagia seperti dopamin, serotonin, oksitosin, endorfin," katanya seperti dilansir Psichology Today.
Untuk membantu meredakan kecemasan Anda di tempat kerja, Loretta menyarankan untuk mencoba 4 langkah di bawah ini.
1. Fokus pada langkah Anda sendiri
Saat Anda berada dalam kecemasan, kemungkinan besar Anda akan merasa terganggu ketika orang lain menyuruh Anda bersantai dan mungkin membayangkan diri Anda di pantai tropis. Namun, langkah ini bukanlah upaya untuk mengusir kecemasan.
Ketika berada dalam momen kecemasan, Anda dapat membangun kebiasaan memecah tujuan Anda menjadi potongan-potongan kecil. Dari sana Anda dapat menentukan langkah-langkah yang paling mampu diupayakan. Langkah ini untuk mengaktifkan perasaan dopamin yang baik dan dapat membantu Anda keluar dari kecemasan.
2. Berlatih menenangkan diri
Sisihkan 22 menit dari waktu Anda untuk berlatih menenangkan diri. Mulailah dengan mengatur alarm selama satu menit untuk mengarahkan diri Anda dan fokus pada apa yang benar-benar Anda inginkan, yaitu untuk menstimulasi hormon bahagia di otak. Kemudian luangkan waktu 20 menit untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan yang akan meningkatkan suasana hati Anda — seperti menonton komedi atau mendengarkan musik favorit.
Dengan cara ini Anda akan memiliki penjinak kecemasan yang siap untuk Anda di hari yang buruk. Luangkan menit terakhir untuk memulai atau melakukan langkah kecil yang akan Anda ambil pada akhir hari untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri.
3. Jadilah cermin ketenangan bagi orang lain
Alih-alih merasa berkewajiban membenamkan diri dalam ketidaknyamanan, ketidaksenangan, atau kesusahan orang lain, cobalah hadir sebagai model ketenangan. Dengan menghadirkan cara interaksi yang lebih tenang, seiring waktu dan melalui pengulangan, orang lain dapat mempelajari bentuk ikatan yang lebih positif ini. Ketika mereka memahami apa yang Anda lakukan, mereka dapat mencerminkan neuron Anda dan menemukan bahwa, pada akhirnya, itu adalah cara yang lebih baik untuk memberikan dukungan.
4. Hindari perbandingan sosial
Ketika Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain, otak Anda melepaskan serotonin, zat kimia otak penyebab rasa bahagia.
Maka dari itu, hentikan kebiasaan tersebut. Sebaliknya, Temukan cara untuk membangun kedudukan sosial dalam pikiran Anda dengan cara yang sehat dan pertimbangkan bagaimana Anda dapat menempatkan diri tanpa menjatuhkan orang lain.