Bisnis.com, JAKARTA - Falcon Pictures merogoh kocek Rp50 miliar untuk biaya produksi film Bumi Manusia dan Perburuan. Sebuah angka yang fantastis mengingat biasanya biaya produksi film-film Falcon berkisar antara Rp5 miliar hingga Rp10 miliar.
Produser Falcon Pictures Frederica mengatakan angka tersebut memang layak dikucurkan untuk merayakan karya dan kiprah Pramoedya Ananta Toer dalam sejarah dan sastra Indonesia. Momentum bulan kemerdekaan menurutnya juga mendukung perayaan karya Pram melalui produksi dua film ini.
"Bisa dibilang Rp50 miliar untuk dua film ini. Kami sudah tidak mikir untung-rugi, kami pikir tujuannya adalah untuk merayakan bulannya Pram," jelasnya.
Bumi Manusia dan Perburuan masing-masing diadaptasi dari novel roman karya Pram dengan judul yang sama.
Falcon Pictures pada 2014 berhasil memboyong lisensi atas dua novel Pram, Bumi Manusia dan Perburuan. Dua film berlatar sejarah dan pergerakan ini akan dirilis bersamaan pada 15 Agustus 2019.
Produser Falcon Pictures Frederica berbinar-binar saat Astuti Ananta Toer, anak Pram, menawarkan dua novel sekaligus untuk diangkat ke layar lebar.
"Kami seperti ketiban bintang jatuh karena prosesnya sangatlah dipermudah," ujarnya.
Setelah mendapat lisensi dari pihak keluarga, Frederica segera mendapuk penulis skenario Salman Aristo untuk menggarap Bumi Manusia. Sedangkan Ricard Oh dan Husein M Atmodjo menulis skenario Perburuan. Penulisan skenario membutuhkan waktu sekitar 4 tahun, antara lain agar materinya tidak lari jauh dari novel.
Produksi kedua film ini dilakukan hampir bersamaan. Dimulai pada awal 2018, dibuka dengan pembentukan set selama 6 bulan dilanjutkan dengan syuting selama masing-masing 2 bulan. Frederica menjelaskan, lokasi syuting berada di tiga lokasi, yakni Semarang, Yogyakarta dan Ambarawa.