Radang sendi/Istimewa
Health

Penyakit Sendi Rentan di Usia 30-an

Tika Anggreni Purba
Senin, 2 September 2019 - 15:06
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Sebelum menjalani profesinya sebagai aktor, Joe Taslim tadinya adalah seorang atlet nasional cabang olahraga Judo. Kiprahnya di dunia olahraga mengharumkan nama bangsa melalui medali kemenangan. Setelah pensiun menjadi atlet, Joe kemudian memutuskan berkarier di dunia akting.

Membicarakan kehidupannya sebagai atlet, Joe ternyata sempat mengalami cedera olahraga yang parah. “Saya pernah cedera olahraga di lutut kiri pada 2001 dan lutut kanan pada 2005, yang kiri sudah dioperasi,” ujar Joe. Jenis cedera yang dialaminya merupakan cedera ligamen yang membuat Joe kini harus lebih berhati-hati dan menjaga kesehatan otot dan sendi. Apalagi pascacedera, lututnya sering mengalami nyeri.

Hal inilah yang membuat Joe tidak lagi dizinkan untuk melakukan olahraga judo. Akan tetapi, untuk kebutuhan peran sebagai aktor laga, dia masih diperbolehkan oleh dokter asalkan dilakukan dengan hati-hati. Sejauh ini Joe rutin merawat lutut yang cedera dengan istirahat yang cukup dan mengaplikasikan obat nyeri sendi. Selain itu, dia juga rutin melakukan latihan penguatan otot paha agar kinerja lutut menjadi lebih ringan.

Seperti yang dialami Joe, cedera olahraga merupakan salah satu pemicu gangguan pada sendi. Namun, bukan saja pegiat olahraga yang perlu waspada, setiap orang di usia produktif juga patut berhati-hati. Faktanya, permasalahan sendi kini banyak menyerang orang pada usia dewasa muda. Dahulu, gangguan sendi mungkin baru terjadi pada usia lanjut, tetapi fakta menunjukkan sebaliknya.

Laporan dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mengungkapkan bahwa prevalensi penyakit sendi di Indonesia mencapai 7,3%. Masalah sendi yang terjadi tentu beragam, namun yang paling rentan dan umum terjadi adalah osteoartritis (OA) atau radang sendi.

Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Deasy Erika  mengatakan bahwa tren penyakit sendi bahkan kini menyerang manusia usia 30-an. Padahal jika ditelaah, penyakit sendi merupakan bagian dari penyakit degenetatif yang muncul karena faktor usia.

Sayangnya, di Indonesia penyakit sendi telah terjadi di rentang usia 15—24 tahun (1,3%), rentang usia 24—35 tahun (3,1%), dan rentang usia 35—44 tahun (6,3%). Makin muda mengalami radang sendi, makin berkurang produktivitas kerja.

Kenyataan ini seharusnya membuka mata masyarakat bahwa penyakit sendi tak boleh diabaikan. Semua penyakit sendi  harus ditangani dengan serius agar tidak mengganggu kualitas keseimbangan hidup.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro