Gejala jantung8/boldsky.com
Health

Angka Henti Jantung Capai 350.000 Kejadian Pertahun

Dewi Andriani
Jumat, 18 Oktober 2019 - 03:30
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA - Pasien yang terkena serangan jantung dan gangguan irama jantung memiliki potensi besar mengalami kondisi henti jantung yaitu
hilangnya fungsi jantung untuk memompa darah yang terjadi secara mendadak. 
Setiap tahunnya, angka henti jantung mencapai 300.000-350.000 kejadian dan menyebabkan penderita alami kekurangan oksigen yang jika tidak ditangani secara cepat berujung pada kematian.
Untuk menghadapi kondisi pasien yang alami henti jantung atau henti nafas,  tim medis harus memiliki kemampuan Advanced Cardiac Life Support (ACLS) yaitu pengetahuan dan ketrampilan tentang penanganan kasus-kasus kegawatdaruratan kardiovaskuler. 
Iwan Dakota, Direktur Utama Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita,  mengatakan untuk meningkatan kesiapan para tim rumah sakit se-Indonesia menghadapi kebutuhan pasien yang alami henti jantung atau henti nafas, RSJPD Harapan Kita menggelar kompetisi bantuan hidup jantung lanjut pertama antar Rumah Sakit se-Indonesia. 
"Kompetisi ini berhasil menjaring 79 tim rumah sakit dari berbagai daerah di Indonesia. Kami ingin melihat kesiapan rumah sakit dalam menghadapi kondisi pasien yang alami henti jantung atau henti nafas karena keterampilan ini terus berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu terbaik," ujarnya, Kamis (17/10/2019).
Kompetisi yang diberi nama The First National ACLS Skill Challenge dilaksanakan sekaligus dalam rangka hari ulang tahun Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) yang ke-34.
Iwan mengatakan bahwa ACLS ini berbeda dengan bantuan hidup dasar.  Sebab,  ACLS hanya bisa dilakulan oleh tenaga medis baik dokter umum, dokter spesialis jantung, atau spesialis lainnya yang bekerja di bangsal / ruang rawat inap, IGD, ICU dan Cardiovascular Unit.
Sementara itu bantuan hidup dasar yang dilakukan dengan memberi tekanan pada dinding dada pasien yang alami henti jantung,  bisa dilakukan oleh siapa saja, tentunya setelah mendapatkan pelatihan. 
"Kami di sini ada  1800 karyawan, semuanya wajib bisa memberikan bantuan hidup dasar setelah mendapatkan pelatihan dan dapat sertifikat. Mulai dari security, OB, tenaga operasional, bagian administrasi,  tenaga perawat,  dan para dokter pastinya."
Penulis : Dewi Andriani
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro