Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan platform digital untuk penyewaan pakaian rancangan desainer, Rentique mengusung gerakan sustainable fesyen dan mindful spending dalam berbelanja.
CEO Rentique, Dea Amira mengungkapkan bahwa perseroan dirikan untuk menjawab kebutuhan fesyen perempuan di Indonesia. Sebab, perempuan selalu ingin terlihat modis setiap saat.
Dia mengungkapkan melalui aplikasi Rentique, perempuan di Indonesia bisa tampil stylish setiap saat dengan koleksi rancangan desainer, dengan harga yang terjangkau. Penyewaan pakaian bisa dimulai dari harga Rp80.000 selama 4 hari.
Dalam riset yang dilakukan oleh Rentique, lebih dari 80% penggemar fesyen Indonesia memilih belanja produk fast fashion karena harga yang lebih terjangkau dibandingkan koleksi desainer. Namun produk yang dipilih tersebut hanya digunakan beberapa kali.
"Perempuan memiliki banyak pakaian dan rutin membeli setiap bulan, tetapi selalu kebingungan dan merasa tidak memiliki baju yang layak untuk dipakai pada acara tertentu," ungkapnya di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Perilaku perempuan yang aktif membeli pakaian, kemudian menambah penghuni lemari menimbulkan limbah tekstil yang terproduksi. Menurutnya, jasa penyewaan pakaian bisa menambah mengurangi produksi limbah tekstil.
Adapun survei yang dilakukan oleh Rentique kepada 500 responden di usia 24-35 tahun, menyatakan bahwa 68% perempuan mengeluarkan Rp1,5 juta untuk produk fast fashion setiap bulannya. Sebanyak 92% perempuan mengaku tidak memiliki pakaian yang layak untuk dikenakan khususnya dalam menghadiri acara yang spesial.
Survei juga memperoleh 75% perempuan mengaku setelah mengunggah foto pakaian di instagram tidak akan mengenakan lagi. Lalu 75% perempuan setuju bahwa fast fashion dress hanya akan dipakai 2-3 kali setelah pembelian