Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Pradana Soewondo mengatakan hanya 11% penderita diabetes yang memanfaatkan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Lainnya kemana? Lebih baik yang belum berobat ini gunakan BPJS Kesehatan sebelum [kena penyakit] kompikasi,” kata Pradana dalam konferensi pers ‘Diabetes. Your Type’ pada Senin (11/11/2019).
Menurutnya, banyak pasien diabetes yang baru datang ke rumah sakit ketika sudah sakit parah. Padahal, penyakit diabetes bisa dicegah dengan melakukan deteksi dini. Selain melakukan deteksi dini, jika sudah terlanjur sakit diabetes, pasien perlu rutin berkonsultasi dengan dokter dan mengubah pola hidup sehat.
“Pasien diabetes juga perlu pencerahan, supaya dia terus rutin hidup sehat. Kalau itu dilakukan terus menerus, maka bisa mencegah komplikasi.”
Mengacu pada Data Federasi Diabetes Internasional, Indonesia merupakan negara keenam di dunia dengan jumlah penyandang diabetes sekitar 10,3 juta orang dan akan bertambah 16,7 juta orang pada 2045.
Kenaikan jumlah penderita diabetes itu sejalan dengan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) memperlihatkan peningkatan angka prevalensi Diabetes yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% pada 2013 menjadi 8,5% pada 2018.
Sebagai informasi, salah satu penyebab bertambahnya penderita diabetes dikarenakan minimnya kesadaran masyarakat akan penyakit tersebut dan upaya pencegahan serta penanggulangannya. Maka dari itu, dibutuhkan edukasi yang tepat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.