Bisnis.com, JAKARTA - Virus baru di balik wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok memiliki susunan genetik yang menurut pakar penyakit menular sebagian besar mirip dengan virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Profesor Universitas Yuen Kwok Yung dari Universitas Hong Kong pada Sabtu (11/1/2020) dikutip dari The Strait Times mengatakan bahwa urutan genetik dari coronavirus baru tersebut 80 persen mirip dengan virus SARS yang ditemukan pada kelelawar, musang dan manusia.
Perbedaan antara keduanya, lanjutnya, terletak pada bagian dari virus yang menentukan apakah virus itu dapat memasuki sel hewan.
"Urutan genetik virus dapat berubah, dan akan sepenuhnya mengubah toksisitas dan infeksinya," kata Profesor Yuen. Ia menambahkan urutan genetik virus SARS berubah pada tahun 2003 dan dengan demikian dapat menyebar di antara manusia.
Di sisi lain, ahli mikrobiologi memperingatkan, tidak ada informasi yang cukup untuk menentukan apakah infeksi baru akan berubah menjadi epidemi, mengingatkan terdapat wabah SARS tahun 2002 dan 2003.
Epidemi SARS berasal dari Tiongkok, menginfeksi lebih dari 1.700 orang di Hong Kong dan menewaskan hampir 300 orang. Lebih dari 800 orang, termasuk 33 di Singapura, meninggal akibat SARS pada 2002 dan 2003.
Sementara itu, Otoritas Rumah Sakit Hong Kong pada Sabtu (11/1/2020) melaporkan total 60 kasus yang diduga berasal dari virus di Wuhan sejak 31 Desember. Semua pasien disebutkan melakukan perjalanan ke Wuhan namun tidak menghampiri pasar grosir makanan laut, tempat dimana kasus penyakit ini berasal.
Di Singapura, Kementerian Kesehatan menginformasikan pada hari Sabtu (11/1), seorang warga negara Tiongkok berusia 26 tahun dengan pneumonia dan riwayat perjalanan ke Wuhan, ditemukan tidak terkait dengan virus tersebut.
Pekan lalu, seorang gadis berusia tiga tahun, yang juga memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan, diisolasi oleh Kementerian Kesehatan Singapura sampai terbukti kalau ia tidak terinfeksi oleh virus baru.
Kasus-kasus yang diduga berasal dari virus pneumonia di Wuhan juga dilaporkan muncul di Taiwan dan Korea Selatan.