Bisnis.com, JAKARTA – Burnout atau kelelahan kerja biasanya menyerang karyawan-karyawan yang sangat sibuk dan dikejar oleh deadline.
Kondisi ini adalah respon dari stres yang berkepanjangan dan bisanya melibatkan kelelahan emosional, sinisme atau keterpisahan dan perasaan tidak efektif. Burnout ini juga bisa membuat kinerja menurun dan tidak produktif.
Burnout syndrome ini telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai fenomena kerja yang sering sekali terjadi di setiap kantor .
Baca Juga Inilah Ciri-ciri Tubuh Mengalami Burnout |
---|
Gejala burnout ini bisa kenal dari gangguan fisik ringan seperti mengalami gangguan tidur, merasakan sakit kepala dan nyeri otot pada pundak dan leher. Selain itu, orang yang mengalami kelelahan kerja juga sering merasa lelah, lemas dan sakit demam.
Mengutip dari The Golden Space Indonesia, burnout bisa dihentikan. Cara menghentikannya dimulai dari diri sendiri.
Pertama, berhentilah berusaha untuk out-busy semua orang dan istirahatlah tanpa merasa bersalah. Saat tubuh beristirahat, maka istirahatkan juga pikiranmu.
Kedua, lepaskanlah harga diri dari prestasi Anda. Perasaan yang Anda rasakan pada diri Anda tak boleh disari pada waktu yang habiskan di kantor, prestasi atau berapa kali orang-orang memuji Anda.
Ketiga, biasakan untuk tidak melakukan apa-apa pada waktu-waktu tertentu. Anda bisa bermeditasi untuk menenangkan sibuknya diri Anda dan padatnya pikiran Anda.
Anda akan mendapatkan relaksasi saat meditasi. Usai meditasi, Anda juga akan lebih fokus dan produktivitas Anda bakal meningkat.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan olahraga pada akhir pekan untuk mengurangi stres. Tentunya, olahraga yang Anda lakukan bisa mengalihkan pikiran Anda yang berbeban berat.