Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPI SS) dr Dyani Kusumowardhani mengatakan tidak ada obat khusus yang diberikan dalam perawatan pasien 'suspect' virus corona (Covid-19) di RSPI SS. Sebabnya, sampai saat ini obat khusus penyakit tersebut belum tersedia.
Dia mengatakan pasien RSPI SS dirawat dengan cara memberikan obat-obatan sesuai dengan gejala gangguan kesehatan yang diderita pasien dalam pengawasan, seperti obat demam, obat batuk, dan obat flu.
"Sesuai dengan gejalanya, kecuali kalau dia ada penyakit lain, kami tambahkan obatnya. Misalnya ada infeksi yang lain atau mungkin ada tekanan darah tinggi (hipertensi) atau misalnya kejadian yang lain, akan disesuaikan," kata Dyani di Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Kendati tidak ada obat khusus, dua pasien awal kasus Corona yang dirawat di RSPI SS sudah menunjukkan gejala-gejala membaik sejak dirawat di sana.
Direktur RSPI SS itu berharap, mereka dapat mengembalikan kondisi pasien secara total meski obat virus corona itu belum ada. Apalagi, pasien juga diberikan makanan dan minuman bergizi yang direkomendasikan oleh dokter spesialis gizi RSPI SS.
Sehingga pasien dipastikan memiliki gizi yang cukup dan seimbang. Pasien dalam pengawasan RSPI SS juga selalu diberikan suplemen untuk mengembalikan kebugaran mereka. "Semua dihitung dan dinilai oleh dokter gizi," kata Dyani.
Ia juga mengatakan bahwa ada dua pasien yang sudah dipulangkan karena negatif mengidap virus corona (Covid-19) meski mereka memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien positif virus corona di Indonesia.
Kendati negatif, pasien tetap dirawat sesuai dengan gejala gangguan kesehatan yang tampak sehingga tidak serta-merta dilepas dari pengawasan medis.
"Kalau dia negatif Covid-19, berarti dia memiliki penyakit yang lain. (Mereka) ditangani sesuai penyakitnya itu," kata Dyani.
Sekadar catatan, saat ini sudah ada empat pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona. Keempatnya kini berada di RSPI.