Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akan memeriksa beberapa daerah di Indonesia untuk menangani kasus demam berdarah dengue (DBD).
Terawan menuturkan sudah terdapat 13 orang meninggal akibat DBD di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur sejak 1 Januari sampai dengan 9 Maret 2020. Adapun jumlah kasus DBD di kabupaten/kota NTT pada periode tersebut mencapai 1.195 kasus dengan 119 orang masih dirawat.
Secara keseluruhan, jumlah korban meninggal akibat demam berdarah dengue di Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai 31 orang.
Baca Juga Kemenkes Siap Edarkan Obat ARV |
---|
“Ini yang justru mematikan, bayangkan hanya dalam hitungan bulan sama hari. Jadi tolong supaya saya bisa mengecek lebih fokus atas arah bapak presieden saya juga harus lakukan untuk NTT. Daerah lain juga masih ada saya akan cek,” kata Terawan dalam siaran pers, Senin (9/3/2020).
Dia menuturkan kebanyakan korban meninggal akibat DBD adalah anak-anak. Jadi, lanjutnya warga harus secepatnya berobat ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) jika mengalami sakit panas.
Pemerintah daerah setempat sudah meningkatkan status kejadian luar biasa (KLB) DBD dari tahap 3 menjadi tahap 4 seiring jumlah kasus DBD di Sikka yang terus mengalami peningkatan.
Pemda setempat sudah berupaya melakukan fogging atau pengasapan, sosialisasi bahaya DBD, membagikan lotion anti nyamuk, dan membagikan bubuk abate. Pemda setempat juga telah membagikan obat anti nyamuk ke setiap sekolah.
Dinkes setempat telah membuka posko laboratorium yang bisa digunakan masyarakat untuk mengecek darahnya. Petugas posko siaga selama 24 jam.
Terawan mengimbau masyarakat untuk melakukan 3M atau menguras, menutup, dan mengubur tempat perkembangbiakan jentik nyamuk, termasuk membersihkan lingkungan dan jangan sampai ada air tergenang.