Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah sukses meluruskan kepada masyarakat mitos-mitos yang berkembang, kali ini lewat unggahan di Twitter, Senin (23/3/2020), Chief Quality Officer dan Chief of Infectious Diseases Universitas of Maryland UCH Faheem Younus kembalu akan meluruskan mitos.
Memang, seiring dengan berkembangnya pandemik virus COVID-19 di seluruh dunia, berbagai mitos tak henti-hentinya menghiasi linimasa sosial media bahkan pesan pribadi. Ada saja mitos atau hoax baru yang diproduksi oknum tak bertanggung jawab, menambah kegelisahan masyarakat. Apa saja mitos tersebut?
1. Hindari pengiriman barang/ isi bensin/ kereta dorong pusat perbelanjaan / mesin ATM atau Anda akan mati.
Salah. Virus Corona akan bisa dihindari jika anda rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
2. Anda akan terkena COVID-19 dari memesan makanan pesan antar/ Chinese food.
Anda dapat terinfeksi COVID-19 berkaitan dengan infeksi dari tetesan air dari tubuh, seperti flu bukan dari infeksi makanan seperti salmonella. Belum ada dokumentasi lebih lanjut tentang penyebaran melalui makanan pesan antar.
3.Pergi ke sauna selama 20 menit dapat membunuh lebih dari 90% virus, termasuk virus corona.
Salah. Tidak ada uji coba ilmiah yang memperkuat validitas klaim ini. Sebaliknya, sauna dapat menyebabkan pneumonia, folikulitis, dll.
4. Jika Anda kehilangan indra penciuman, Anda menderita COVID.
Salah. Adalah umum untuk sementara waktu kehilangan indera penciuman dengan banyaknya infeksi / alergi virus. Ini adalah gejala non-spesifik yang mungkin atau mungkin tidak terjadi dengan COVID.
5.Meminum hydroxychloroquine dan azithromycin adalah ide yang baik untuk mencegah COVID.
Salah. Obat-obatan (percobaan) untuk virus corona ini hanya boleh digunakan pada pasien COVID tertentu. Obat-obatan ini kadang-kadang dapat menyebabkan masalah jantung yang fatal ditambah efek samping lainnya.
6.Menggunakan bawang putih / lemon dengan air panas / bawang di kamar akan mencegah atau menyembuhkan COVID-19.
Salah, itu adalah pernyataan yang dibuat-buat. Tak satu pun dari zat ini yang diuji secara ilmiah terhadap COVID. Jangan bagikan pesan seperti itu; karena menciptakan kebingungan.
7.Pemerintah telah menyatakan keadaan darurat. Itu harus berarti bahwa kita semua sekarat
Salah. Keadaan darurat lebih legal daripada standar medis. Ini memungkinkan pemerintah mengakses lebih banyak sumber daya (seperti dana federal) dan personel (seperti penjaga nasional).
8.Selalu ganti pakaian atau mandi setelah pulang dari luar Atau Anda akan membawa virus corona ke keluarga Anda.
Salah. Kebersihan adalah suatu kebajikan tetapi paranoia tidak. Jangan menakuti orang. Hal yang telah teruji adalah dengab cuci tangan, berjauhan, menghindari keramaian, dll.
9.Tetapi pesan yang saya terima berasal dari dokter di Cina / Italia. Mengapa saya tidak boleh percaya mereka?
Salah. Dokter sungguhan menerbitkan penelitian mereka dalam jurnal ilmiah, bukan di media sosial. Banyak penelitian bagus sudah dipublikasikan. Jangan memicu informasi yang salah
Saat genting seperti ini masyarakatkan diharapkan memiliki kendali dan saringan informasi agar tak langsung mencerna mentah-mentah informasi yang didapat.