Bisnis.com, JAKARTA – Wai dalam bahasa Sumba berarti air, di balik tebing kokoh dan pepohonan hijau terdengar suara gemericik, tampak air mengkilap hijau kebiruan memenuhi kolam yang akrab disebut Air Terjun Waimarang.
Warga setempat menyebutnya Waimarang, surga air di Indonesia bagian Timur. Perjalanan menuju Air Terjun Waimarang di Desa Ngaru Kanoru, Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur cukup menantang. Bagaimana tidak, Anda harus menempuh 75 kilometer dari pusat kota Waingapu, Sumba Timur, dengan menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam.
Tak hanya itu, untuk sampai ke lokasi ini Anda perlu mencari local guide, maklum, Sumba Timur masih menjadi salah satu daerah di NTT yang seringkali susah sinyal. Alhasil GPS tidak akan banyak membantu Anda bisa mencapai lokasi ini.
Tantangan ini belum selesai. Anda masih akan melalui jalan yang berbatu di tengah hamparan padang rumput. Sejumlah ternak seperti kuda dan sapi berkeliaran sepanjang jalan memberi kesan yang unik bagi Anda yang suka dengan wisata alam.
Sesampainya di titik menuju air terjun, Anda bisa memarkir mobil di lokasi yang sudah disediakan dan merogoh biaya parkir sekitar Rp10.000 untuk mobil, dan Rp5.000 untuk motor.
Setelah tiba, Anda masih harus berjalan kaki atau trekking sekitar 30 menit. Jalur trekking yang cukup terjal mau tak mau memaksa Anda untuk memakai sepatu atau sandal gunung demi keselamatan dan keamanan perjalanan.
Jika dalam perjalanan Anda menjumpai aliran sungai, itulah tanda air terjun Waimarang semakin dekat. Anda tinggal menyusuri aliran sungai dangkal dan menemukan tebing-tebing menuju Air Terjun Waimarang.
Tebing tinggi yang agak berlumut mengelilingi air terjun meyakinkan wisatawan keasrian dan keaslian lokasi ini. tebing kecoklatan itu pun sangat cocok menjadi lokasi pemotretan untuk diunggah ke media sosial.
“Lihat tebingnya saja sudah instagramable banget,” ujar Maria Gabriella (24), seorang mahasiswi asal Jakarta saat pertama kali mengunjungi air terjun Waimarang. Bersama dua temannya, Clara Christiani dan Nindya Kirana mereka terkesima dengan keindahan surge terselubung Sumba Timur ini.
Warna hijau tosca air terjun ini kerap menambah sensasi wisatawan untuk mengambil gambar dan mengabadikannya. Selain itu, wisatawan masih bisa bereksplorasi dengan menikmati sejuk dan jernihnya air yang membasahi tubuh.
Air terjun Waimarang punya 3 tingkat, namun yang paling sering dan aman didatangi wisatawan adalah tingkat pertama dari bawah. Tinggi tebing terjun tingkat pertama sekitar 2 meter. Tingkat kedua dan ketiga agak sulit dicapai karena harus merayapi dinding batu.
Oleh sebab itu, bagi anak muda terutama yang laki-laki mungkin tak terlalu sulit untuk naik ke tingkat dua dan tiga.
Keunikan Waimarang adalah air terjun ini mengalir dari kolam alami di atasnya yaitu di tingkat kedua, yang keluar dari celah tebing. Air ini berasal dari sungai kecil pada tingkat atasnya lagi alias tingkat ketiga.
“Yang bikin menarik, kolam alami di bawah air terjunnya yang dikelilingi tebing batu yang bikin tambah cantik kalau difoto. Ditambah airnya hijau toska dan kolamnya cukup luas. Airnya tentu saja sejuk,” sambung Maria.
Selain itu, tingkat kedalaman kolam ini pun berbeda-beda. Pada tingkat kedua yang dekat dengan guyuran air terjun, kolam tersebut tak lagi dangkal. Oleh sebab itu meski arus air tak terlalu deras, bagi pelancong yang tak jago berenang disarankan untuk memakai pelampung guna menjamin keselamatan.
Seiring dengan tingginya minat pelancong ke lokasi, kini masyarakat pun sudah berinisiatif menyediakan toilet untuk menjamin kebersihan air terjun dan daerah sekitarnya.
“Tidak menyesal ke Sumba, apalagi ke Air Terjun Waimarang. Suatu saat mungkin harus balik lagi kesini,” sambung Clara.