Bisnis.com, JAKARTA -- Di masa pandemi saat ini banyak sekali hal yang tertunda bahkan tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat, salah satunya adalah Imunisasi bagi anak. Dilatarbelakangi hal itu, ZAP menghadirkan layanan imunisasi anak di ZAP clinic dan ZAP Premiere.
Fadly Sahab, CEO ZAP Clinic mengatakan bahwa layanan teranyar dari ZAP menyediakan imunisasi dan inject vitamin. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengalaman treatment terbaik bagi anak dan dewasa.
“ZAP health ini adalah klinik untuk orang sehat yang kita selenggarakan ada vaksinasi, ada vitamin dan supaya tidak bercampur dengan pasien lain, khusus anak-anak kita sediakan pagi hari untuk bayi. Kita bisa provide home service dan corporate service bisa provide insurance juga,” ujarnya pada ZAP Virtual Press Conference 2020, Kamis (4/6/2020).
Layanan ini berbeda dengan layanan lainnya karena prosesnya yang simple, cepat dan on-time, interaksi minimal dengan orang lain, hanya melayani pasien sehat dan juga menyediakan layanan konsultasi dokter spesialis secara online. Untuk ZAP Premiere, pihaknya memfokuskan diri pada pediatrician, selain itu kedepannya juga akan disediakan Obgyn bagi pelanggan yang sedang mengandung.
Fadly menambahkan saat ini permintaan untuk vaksin di ZAP bertambah, meski begitu untuk memilih tempat vaksin tentunya butuh kepercayaan dan waktu, sehingga sebagian besar pelanggan datang dari mulut ke mulut.
“Pengaruh pandemi terhadap kinerja kami cukup lumayan besar, tapi kita sudah melakukan preparation dari sebelum corona menghantam Indonesia, kita sudah melakukan preparation. Kita sudah siapkan strategi untuk bisa bertahan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini yakni dengan ZAP Clinic salah satunya,” tuturnya.
Dr. Citra Amelinda, SpA menuturkan bahwa bahaya anak tidak diimunisasi atau terlambat diimunisasi adalah adanya komplikasi penyakit yang bisa menyerang anak, “Risiko tidak atau terlambat imunisasi karena bayi belum punya perlindungan apapun, jadi risikonya keburu ketularan penyakit, dan karena sudah sakit komplikasinya berat dan berefek ke tumbuh kembangnya kelak.”
Sehingga, Citra menambahkan untuk mendapatkan vaksinasi aman dan mengurangi risiko penyebaran Covid-19, harus diperhatikan kebersihan sekitar dan diri sendiri seperti menerapkan cuci tangan selama 20 detik, ajarkan anak untuk tidak menyentuh mata, hidung dan mulut, serta menerapkan etika batuk dan bersin juga prinsip physical distancing.
“Yang perlu diperhatikan, kalau anak sedang demam atau batuk maka tunda imunisasi dan bawa anak ke dokter terdekat,” ujarnya.