Bisnis.com, JAKARTA -- Meracik es krim untuk makanan penutup ataupun memanjakan hasrat orang tercinta tidaklah sulit.
Misalnya, orangtua khususnya para ibu tentu ingin menyenangkan hati bocah-bocahnya dengan membelikan es krim kesukaan mereka.
Oleh sebab Chef Yuda Bustara menegaskan, umumnya orangtua yakni ibu kreatif tentu akan mengupayakan belanja efisien dengan meracik es krim di rumah.
Makanan manis dan lembut yang melelah di lidah ini diyakini bisa menciptakan rasa gembira. Apalagi, makanan ini selalu selaras dicampurkan oleh jenis makanan apapun.
"Tak heran jika es krim menjadi salah satu jenis makanan penutup yang paling cepat berevolusi dan melahirkan berbagai rasa baru di pasaran," jelas Yuda kepada Bisnis beberapa waktu yang lalu.
Beberapa tips yang diberikan Yuda bagi peracik es krim rumahan adalah dengan tidak menambahkan terlalu banyak gula dalam adonan es krim. Dia menjelaskan, meski gula berfungsi sebagai pengeras adonan namun kadar pemanis bisa dikontrol sesuai selera.
Beberapa opsi lain yang tersedia adalah dengan mengganti gula dengan pemanis alami berupa sari buah-buahan.
“Yang paling penting adalah memakai es krim mixer yang mengaduk supaya lembut, jadi ketika dimasukkan ke freezer es krim tidak mengeras,” tuturnya.
Chef yang paling gemar mengampanyekan masakan Indonesia di Eropa ini menilai, meski es krim selalu populer di berbagai generasi, namun es krim belum menjadi budaya makanan penutup orang Indonesia.
Sejumlah mitos misalnya kegemukan dan diabetes masih menjadi momok bagi orang Indonesia mengonsumsi es krim sebagai makanan penutup.
Dia pun menilai perlu disosialisasikan bukan semata membingkai informasi publik bahwa es krim sebagai makanan penyebab kegemukan.
"Durasi makan juga cukup sehari sekali, namun diimbangi pola hidup sehat yakni olahraga dan tidak merokok,” tegas Yuda.