1. Tips Menabung Untuk Beli PS 5
Sony PS5 telah diluncurkan, dan banyak bersemangat untuk mendapatkan generasi konsol berikutnya secepat mungkin.
Namun, PS5 tidak murah, sehingga untuk membelinya, Anda harus membongkar tabungan atau menghabiskan gaji 2 bulan. Jika tidak mau, maka Anda harus mulai menabung.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Orang Tua Terlalu Mengekang, Bikin Masa Depan Percintaan dan Pendidikan Anak Terganggu
Sebuah studi selama 19 tahun yang diikuti 184 remaja dari usia 13 hingga 32 tahun menemukan bahwa anak-anak dengan orang tua yang terlalu mengendalikan cenderung kurang dalam hubungan romantis atau memiliki prestasi akademik atau persahabatan yang kurang baik.
Penelitian yang diterbitkan dalam Child Development, sebuah jurnal dari Society for Research in Child Development, berfungsi sebagai lebih banyak bukti bahwa mengasuh anak dengan control freak dapat memiliki efek negatif yang bertahan seumur hidup.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Para Ahli Nyatakan Wadah Daur Ulang Aman Digunakan Selama Pandemi Covid-19
Lebih dari 100 ilmuwan bakal menerbitkan pernyataan untuk meyakinkan publik luas bahwa wadah yang dapat digunakan kembali (reusable) aman dipakai selama masa pandemi virus corona baru atau Covid-19.
Di tengah kekhawatiran isu lingkungan untuk mengurangi limbah plastik sekali pakal, pandemi juga menimbulkan kekhawatiran bahwa wadah makanan atau minuman yang digunakan kembali bisa meningkatkan penularan virus.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Wah, Menari Ternyata Bisa Turunkan Risiko Hipertensi
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meurunkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi, salah satunya dengan menari.
Dilansir dari Express UK, menurut lembaga amal Blood Pressure UK, menari adalah aktivitas aerobik yang ideal untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Adapun tekanan darah tinggi dapat menyebabkan beberapa komplikasi mematikan, termasuk stroke dan serangan jantung.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. dr Reisa Sebut Rapid Test Tidak Berbahaya
Tim komunikasi Gugus Tugas Reisa Broto Asmoro menekankan bahwa rapid test merupakan bagian dari skrining awal COVID-19. Jika dilakukan sesuai prosedur yang ada, ia memastikan aman digunakan.
“Jangan salah paham rapid test apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih dan menggunakan standar operasional yang diyakini oleh tenaga medis, maka tidak berbahaya, justru akan membantu diri kita, orang lain dan pemerintah,” kata Reisa dikutip dari laman resmi Kemenkes.
Baca berita lengkapnya di sini.