Bisnis.com, JAKARTA – Pejabat kesehatan di Florida, Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan darurat setelah ditemukannya amuba langka ‘pemakan otak’ yang menginfeksi manusia.
Department of Health (DOH) mengatakan amuba itu biasanya berakibat fatal, tetapi tidak memberikan rincian tentang kondisi orang yang sakit di wilayah Hillsborough.
Amuba itu dikenal dengan nama Naegleria Fowleri yang biasanya ditemukan di air tawar seperti sungai, kolam, danau, dan mata air. Amuba memasuki tubuh melalui hidung dan menyerang otak, memicu infeksi yang sering berakibat fatal.
Atas kejadian ini, DOH mendesak masyarakat untuk menahan diri dari berenang di air tawar hangat, yang biasanya berada di dekat pembangkit listrik dan perairan dangkal pada hari dengan cuaca yang sangat panas.
“Efek kesehatan yang merugikan pada manusia dapat dicegah dengan menghindari kontak hidung dengan air karena amuba itu masuk melalui saluran hidung,” kata DOH dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Express, Selasa (7/7).
Pihak berwenang juga mengatakan siapa pun yang menggunakan perangkat irigasi harus menggunakan air yang steril dan tidak mengeluarkan air dari keran, “Gunakan hanya air yang direbus, disuling, atau air steril untuk membuat solusi bilas sinus atau melakukan hal lain,” imbuh lembaga itu.
Namun demikian, DOH juga meyakinkan warga Florida bahwa amuba itu terbilang langka dan satu-satunya tidak akan menyebabkan gangguan besar pada musim panas. Disebutkan bahwa penyakit ini jarang terjadi dan dapat dicegah dengan strategi tertentu.
Adapun, gejala biasanya termasuk sakit kepala, mual, demam, muntah, dan bahkan kejang. Orang yang terinfeksi juga dapat mengalami kekakuan pada leher, kehilangan keseimbangan, dan mengalami halusinasi.
Sejak 1962, dilaporkan bahwa hanya ada 37 kasus yang tercatat di Florida. Namun, dari 143 kasus yang tercatat di seluruh Amerika Serikat, hanya ada empat orang yang berhasil selamat. Rata-rata, mereka yang menyerah pada infeksi meninggal dalam waktu 5 hari setelah amuba memasuki sistem tubuh.
Infeksi tunggal di Florida ini terjadi ketika negara bagian selatan itu sedang bertempur melawan pandemi global virus corona baru atau Covid-19. Pada akhir pekan lalu, AS mencatatkan jumlah kasus harian terbanyak.