Bisnis.com, JAKARTA - PT Pengelolaan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) melalui lini bisnis Destination Management Organization (DMO) tengah mengembangkan KEK Singhasari, Jawa Timur, destinasi wisata Pulau Menjangan, Bali Utara, dan destinasi wisata The Bakauheni, Lampung.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan optimistis sektor pariwisata akan mampu menopang perekonomian Indonesia pada masa mendatang. Oleh karena itu, ITDC berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata baru di Indonesia sehingga nantinya dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata kepada negara.
'Salah satu amanah dari pemerintah yang kami kerjakan adalah mengembangkan destinasi super prioritas The Mandalika.” katanya dikutip dari siaran persnya.
Untuk mempercepat pengembangan The Mandalika, ITDC telah membangun infrastruktur dasar kawasan serta membangun fasilitas umum guna menarik minat wisatawan dan investor.
Dari sisi investasi, The Mandalika telah berhasil menarik komitmen investasi sebesar Rp23 triliun dari investor. Investasi terbesar berasal dari Vinci Constructions Grand Project yang berinvestasi senilai US$ 1 miliar atau setara Rp15 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS) secara bertahap selama 15 tahun guna mengembangkan distrik sport and entertainment.
Guna meningkatkan daya tarik kawasan yang dikembangkan dengan konsep sportainment ini, ITDC akan menggelar event balap motor MotoGP mulai tahun 2021 di Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika). Sirkuit Mandalika yang dibangun oleh ITDC ini ditargetkan akan rampung secara keseluruhan pada Juni 2021.
Pengembangan The Mandalika juga diperkirakan akan makin pesat seiring kuatnya dukungan pendanaan yang didapat ITDC yaitu dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berupa fasilitas pembiayaan senilai USD 248,4 juta atau setara Rp3,6 Triliun (1 USD = Rp14.500,-) dalam payung program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP) dan pembiayaan ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) dengan besaran mencapai Rp1,18 triliun.
“Pengembangan The Mandalika telah memberikan multiplier effect yang besar baik berupa peningkatan kunjungan wisatawan, penciptaan lapangan kerja bagi warga lokal, pengembangan usaha dan infrastruktur di sekitar destinasi wisata. Hal ini mendorong perkembangan ekonomi lokal di sekitar The Mandalika yang ditandai dengan bertambahnya jumlah restoran dan usaha kecil menengah (UKM) yang ada di sekitar kawasan. Sejak ITDC melakukan pembangunan infrastruktur secara intensif di zona inti kawasan, sedikitnya ada 10 unit usaha baru berbentuk homestay, resto, café, dan toko retail memulai usaha di zona Barat kawasan. Jumlah ini diyakini masih akan bertambah sejalan dengan kegiatan pengembangan kawasan dan proyek yang berlangsung,” ujar Abdulbar M. Mansoer.
Pengembangan The Mandalika juga diperkirakan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Selain itu, kawasan The Mandalika juga diproyeksikan akan mampu menaikkan tingkat PDRB sektor pariwisata NTB. Diperkirakan pada tahun 2045 dengan adanya pengembangan The Mandalika bisa diperoleh PDRB sekitar Rp18,8 triliun, sedangkan tanpa pembangunan Mandalika hanya sekitar RP11,4 triliun.
Sementara di kawasan The Nusa Dua, ITDC terus melakukan pengembangan dengan melakukan peningkatan infrastruktur kawasan dan menambah jumlah hotel. Pada tahun 2019, ada penambahan kamar pada Hotel Renaissance sebanyak 300 kamar dan 88 Villa, Shangri-La dengan tambahah 299 kamar dan 40 Villa, Hotel Awarta sebanyak 28 kamar.
Berdasarkan data Kemenpar tahun 2019, jumlah kunjungan wisatawan asing ke kawasan The Nusa Dua mencapai 789.037 orang atau 12,65% dari total kunjungan wisatawan asing ke Bali yang sebesar 6.239.543 orang. Sementara Bali sendiri menyumbang 38,74% dari total kunjungan wisatawan asing di Indonesia. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pada tahun 2017, The Nusa Dua mampu menyerap 10.713 tenaga kerja dimana 8.730 orang diantaranya merupakan tenaga kerja lokal Bali.
Tugas ITDC lainnya yakni penugasan dari Pemerintah untuk membantu mengawal percepatan pengembangan destinasi prioritas KEK Likupang, Sulawesi Utara dan Labuan Bajo, NTT. Pengembangan Labuan Bajo khususnya kawasan Tana Mori ini guna menyambut perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan Asian Summit pada tahun 2023 mendatang. Dari penugasan ini diharapkan ITDC mampu mengembangkan kawasan Tana Mori menjadi sebuah kawasan wisata High-end seperti The Nusa Dua.