Tumpeng/Istimewa
Kuliner

Beragam Kuliner Khas Tahun Baru Islam

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 20 Agustus 2020 - 15:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pada Tahun Baru Islam biasanya sebagian umat Islam menyajikan kuliner khas.

Di Indonesia, masyarakat di Semarang, umumnya menyajikan tumpeng dengan berbagai lauk pauk dan menggelar perayaan. Nantinya, tumpeng akan disantap bersama-sama dalam balutan tradisi "Kembul Bujana".

Ada juga muslim di Jawa yang menyajikan kue apem, biasanya berbahan dasar tepung beras, santan dan gula jawa, lalu kuliner bubur suro.

Bubur suro terbuat dari beras, santan, garam, jahe dan serai, lalu ditambah taburan tujuh jenis kacang, bulir-bulir jeruk bali atau delima, irisan ketimun dan daun bawang.

Masyarakat Ki Gede Ing Suro Kota Palembang biasanya menyajikan bubur suro yang ditambah berbagai bumbu seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, merica, garam, kecap, bumbu sop dan minyak makan.

Di Jeddah, Arab Saudi, para muslim memiliki tradisi menyajikan segelas susu di pagi hari. Tujuannya, agar sisa tahun tetap bersih dan putih. Lalu di siang hari, mereka menyajikan makanan yang didominasi warna hijau (Mulukhia) dengan harapan sisa tahun tahun akan diberkati).

Sementara itu, di Hyderabad, India, ada beberapa hidangan populer yang dinikmati secara khusus selama bulan Muharram, salah satunya kue Dum ka Roat panggang.

Kue yang terbuat dari gandum, gula, buah-buahan kering dan ghee ini memiliki cita rasa yang khas, dengan bagian yang renyah di luar dan bagian dalam yang empuk.

Tak hanya pada 1 Muharram, sebagian muslim baru menyajikan kuliner khas Tahun Baru pada hari ke-10 atau hari Asyura. Umat Islam di Gorontalo misalnya, yang akan menyajikan kue apangi atau apem yang berbahan dasar tepung beras dan gula merah.

Gula merah melambangkan keberanian atau pengorbanan sementara kue apem berwarna putih sebagai simbol kesucian.

Masyarakat di Banyuwangi, Jawa Timur baru menggelar ritual "Gerebeg Tumpeng Agung" pada tanggal 20 suro. Tumpeng ini terdiri dari dua tumpeng nasi gunungan yang terdiri dari nasi kuning dan putih, satu palawija, jajanan pasar dan buah-buahan. Nantinya tumpeng diarak keliling kampung.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro