Bisnis.com, JAKARTA -- Tren olahraga bersepeda kembali ramai diminati oleh masyarakat, karena banyak orang mulai jenuh #dirumahaja saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan.
Rutin bersepeda mampu membantu meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah di tubuh Anda. Ke depannya, dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan jantung dan pembuluh darah.
Olahraga bersepeda juga merupakan olahraga yang dapat melatih banyak sekali otot tubuh, seperti otot perut, paha, betis, hingga kaki dengan risiko cedera yang rendah. Selain itu, bersepeda juga mampu membantu tubuh membakar lemak, mencegah obesitas, dan juga meningkatkan stamina.
Muliadi Limanjaya, dokter umum RS Pondok Indah Bintaro Jaya mengatakan untuk menjaga kebugaran, sebaiknya lakukan olahraga minimal 2,5 jam dalam seminggu dengan intensitas ringan sampai sedang, bergantung kesanggupan fisik dan kebugaran otot Anda.
"Sebaiknya ketika Anda memulai berolahraga, mulailah dengan intensitas rendah, untuk melatih otot agar terbiasa dengan olahraga ini. Anda dapat memulai dengan beberapa sesi pendek, sekitar 30 menit sebanyak 3-5 kali dalam seminggu," ujarnya, dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Senin (21/9/2020).
Sesi pendek dan sering, menurutnya akan lebih bermanfaat dibandingkan sesi yang cenderung lebih panjang namun dengan frekuensi yang kurang.
Bagi yang memilih untuk olahraga sepeda dapat dilakukan pagi atau sore hari tetapi karena cenderung dilakukan di ruang terbuka, dipertimbangkan juga kondisi cuaca di sekitar. Bersepeda pada pagi hari mungkin akan lebih baik karena cuaca cenderung lebih segar, dan intensitas sinar matahari belum terlalu tinggi, sehingga radiasi sinar UV dapat Anda hindari.
Memang sepeda dapat dilakukan oleh seluruh golongan usia. Namun, seperti semua olahraga lainnya, tentunya ada batasan yang harus Anda ikuti, baik dari segi durasi, ataupun intensitasnya.
Semakin bertambah usia seseorang, batasan untuk aktivitas fisik akan semakin ketat. Salah satu indikator yang sering digunakan adalah denyut jantung Anda.
Untuk mengetahui batasan maksimal Anda dalam berolahraga sepeda, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
"Selain itu, dalam olahraga bersepeda, yang paling sering terjadi adalah cedera otot. Olahraga bersepeda cenderung bersifat statis, sehingga otot berada pada posisi yang sama dalam waktu lama. Hal ini dapat meningkatkan risiko cedera, apalagi jika Anda tidak melakukan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga," paparnya.
Untuk menghindari risiko tersebut, cobalah untuk melakukan pemanasan sebelum mulai bersepeda. Kemudian, ketika bersepeda, pada periode waktu tertentu berhentilah untuk melakukan stretching lalu lanjutkan kembali.
Usahakan menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat, serta minum cukup cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar ketika Anda bersepeda.