Bisnis.com, JAKARTA - Pasien Covid-19 di Singapura akan dilibatkan dalam uji coba internasional untuk menguji pengobatan antibodi untuk penyakit tersebut.
Pusat Nasional untuk Penyakit Menular Singapura (NCID) mengatakan pihaknya siap untuk mendaftarkan pasien pertama untuk uji coba pengobatan antibodi monoklonal.
Tapi, mereka menyebutkan berapa banyak pasien yang akan terlibat dalam persidangan atau kapan mereka akan bergabung dalam uji coba.
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang sangat aktif dan dimurnikan yang menargetkan protein lonjakan virus corona.
"Uji coba terkontrol secara acak dalam skala besar telah membuktikan keefektifan remdesivir dan deksametason pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 parah," kata Associate Professor David Lye, konsultan senior dan direktur kantor penelitian dan pelatihan penyakit menular NCID dilansir dari Strait Times.
"Kami jelas membutuhkan pilihan pengobatan yang lebih efektif. Antibodi monoklonal adalah fase berikutnya yang menjanjikan dari uji coba pengobatan Covid-19," tambahnya.
Pasien dalam uji coba akan menerima antibodi atau plasebo, bersama dengan obat antivirus remdesivir.
Pasien juga dapat diberikan deksametason (pengobatan lain yang terbukti) jika dokter menganggapnya cocok, katanya.
NCID mengatakan akan fokus pada perawatan pasien dengan pneumonia dan kelompok kecil yang membutuhkan oksigen. Antibodi monoklonal dikembangkan oleh perusahaan farmasi Amerika Eli Lilly and Co.
Uji coba tahap 1 telah menunjukkan bahwa obat tersebut aman dan dapat memperbaiki gejala pasien serta mengurangi viral load.
Dinamai Activ3, uji coba yang dimulai pada Agustus sejauh ini telah merekrut lebih dari 200 pasien Covid-19 terutama dari AS dan Denmark.
