Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan universitas Oxford mulai melakukan uji klinis di China.
Uji klinis itu sebagai langkah awal dalam mempersiapkan peluncuran vaksin secara global.
Kandidat vaksin tersebut, sebelumnya sudah dalam tahap akhir uji klinis di negara lain, dan hasil data dari uji coba tahap akhir itu, diperkirakan akan muncul tahun ini.
Jika berhasil, mereka akan mengajukan persetujuan darurat di sebanyak mungkin negara pada saat yang sama, kata CEO Pascal Soriot.
Sertifikat Partisipasi akan diberikan setelah berhasil menyelesaikan uji coba.
Di China, perusahaan tersebut memiliki kesepakatan dengan Shenzhen Kangtai Biological Products untuk memproduksi vaksin di negara tersebut.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Shenzhen Kangtai, salah satu pembuat vaksin top China, akan memastikan memiliki kapasitas produksi tahunan minimal 100 juta dosis suntikan percobaan AZD1222 pada akhir tahun ini.
Vaksin dapat disetujui untuk digunakan di China pada pertengahan 2021 setelah mengumpulkan data keamanan dari uji coba Fase 1 dan Fase 2 di China dan data kemanjuran dari uji coba Fase 3 di luar negeri, Leon Wang, kepala operasi AstraZeneca di China mengatakan.