Ilustrasi - Dokter gigi memeriksa kesehatan gigi pasien/Antara
Health

Menjaga Kesehatan Gigi Selama Pandemi Memang Tak Mudah, Tapi...

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Jumat, 11 Desember 2020 - 01:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Untuk mencapai tubuh ideal dan sehat, asupan makanan sangat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut selama pandemi.

Menurut dokter spesialis konservasi gigi RSCM drg. Yuli Puspaningrum, Sp.KG tak hanya masalah gizi, masa pandemi juga mengintai kesehatan gigi dan mulut.

Kegiatan yang mayoritas dilakukan dari rumah kerap membuat seseorang lebih malas untuk membersihkan gigi, misalnya dengan cara menyikat gigi. Akibatnya masalah gigi berlubang, retak, hingga bau mulut bisa terjadi.

Yuli menambahkan ada dua masalah yang terjadi pada kesehatan gigi dan mulut yakni bau mulut, dan banyak ngemil makanan yang mengandung gula dan garam sehingga merusak lapisan gigi.

Bahkan, kerusakan gigi tak semata akibat tidak disiplin mengosok gigi dan terlalu banyak mengonsumsi cemilan. Kerusakan berupa gigi retak juga sangat berkaitan dengan efek psikis alias stres yang dialami seseorang selama pandemi.

“Ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan yakni pencegahan misalnya dengan fluoride. Selain pencegahan masih tersedia juga perawatan kuratif dan rehabilitatif,” terang Yuli.

Untuk tetap memastikan kesehatan gigi dan mulut, Yuli menyebut pentingnya tetap menggosok gigi secara teratur, melakukan diet rendah gula, tetap memeriksa ke dokter gigi baik secara langsung maupun virtual, jangan merokok, melakukan flossing minimal satu kali dalam sehari, serta tetap berkonsultasi terkait obat yang rutin diminum.

Khusus untuk mengatasi bau mulut, Yuli menganjurkan selain rutin menggosok gigi, melakukan diet kaya serat dan rajin minum air putih. Yuli juga menganjurkan agar rajin berkumur untuk mengangkat kotoran dalam gigi.

Kerentanan Gigi

Ketua Komite Kesehatan Gigi dan Mulut Kementerian Kesehatan drg. Tritarayati, SH, MHKes membenarkan di tengah ketidakpastian mengenai kapan virus akan terkendali, masih banyak masyarakat yang salah paham mengenai risiko penularan Covid-19.


Tritarayati mengakui selain di saluran pernapasan, banyak riset menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 juga terdapat di rongga mulut orang yang terinfeksi, terutama di air liur. Hal ini harus diwaspadai karena di dalam 1 ml air liur terdapat lebih dari 1 juta partikel virus.

“Sementara, data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen penyebaran virus SARS-CoV-2 berasal dari kasus konfirmasi tanpa gejala yang berada di sekitar kita,” jelasnya.

Fakta menunjukkan bahwa virus penyebab Covid-19 menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung, yang telah terdeteksi sebelum, selama, dan setelah fase akut penyakit, begitu juga dalam kasus tanpa gejala.

Sementara menurut dokter Mirah mengurangi jumlah virus di mulut dipercaya dapat membantu mengurangi penularan.

Berbagai temuan menunjukkan bahwa mouthwash berpotensi menjadi tambahan penting untuk tindakan perlindungan sehari-hari lainnya, seperti mencuci tangan, menjaga jarak secara fisik, dan mengenakan masker.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro