Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan wajib Rapid Test Antigen yang dikeluarkan pemerintah untuk wisatawan yang hendak bepergian ke Bali berimbas pada banyaknya pembatalan rencana liburan ke pulau Dewata itu.
Akibatnya, sejumlah travel agent terkena dampaknya. Kebijakan itu sebagai antisipasi lonjakan kasus covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru.
Corporate Communications Manager PT Go Online Destination PegiPegi Busrya Oryza mengakui kebijakan itu memang berdampak pada pembatalan pemesanan travel ke Bali.
Menurutnya, terkait dengan kebijakan tersebut, ada sebagian masyarakat yang mengurungkan niat ke Bali.
"Berdasarkan data kami, jumlah pembatalan relatif masih sedikit di bawah 25%," ujarnya pada Bisnis.
Dia mengatakan mereka terus mengimbau bagi masyarakat yang ingin berlibur akhir tahun, tetap mematuhi protokol kesehatan dan memilih destinasi serta hotel yang telah menerapkan protokol kesehatan, salah satunya bisa dengan mengaktifkan filter pencarian "Clean & Safe" di Pegipegi.
Sementara itu, Andhini Puteri, Vice President Marketing Transport & Financial Services, Traveloka mengatakan melihat adanya peningkatan terhadap pembatalan perjalanan dan permintaan refund untuk destinasi Bali, namun jumlahnya masih dapat ditangani dengan baik oleh tim Customer Care Traveloka.
Menurutnya, khusus untuk kebijakan itu, sebenarnya Traveloka sudah melengkapi layanannya dengan Tes COVID-19 yang terdiri dari semua jenis Tes COVID yang dibutuhkan untuk kebutuhan perjalanan seperti Rapid Test, Serologi, PCR maupun Swab Antigen baik In-Clinic maupun Drive-Thru yang tersedia di Traveloka Xperience dan bekerja sama dengan lebih dari 30 mitra dengan lebih dari 450 pilihan produk penyedia layanan tes COVID-19.
Layanan itu, untuk pengguna Traveloka sebagai salah satu bentuk inovasi semenjak pandemi untuk membantu memudahkan pengguna dalam melengkapi syarat dokumen perjalanan.
Dia menjelaskan pengguna dapat dengan mudah melakukan pemesanan Tes COVID-19 (Rapid Test, PCR dan Swab Antigen) secara sekaligus dalam satu platform ketika ingin merencanakan perjalanan melalui aplikasi Traveloka.
“Sebagai salah satu pelaku di industri perjalanan dan pariwisata, kami sepenuhnya mendukung dan mengapresiasi kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah atau institusi terkait, termasuk dalam hal kebijakan menyertakan hasil tes negatif PCR-Antigen sebagai salah satu syarat kelengkapan dokumen perjalanan," ujarnya pada Bisnis.