Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa farmasi AstraZeneca membela kemanjuran vaksin Covid-19 buatannya, setelah laporan media mengatakan pemerintah Jerman meragukan keefektifannya untuk mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Harian ekonomi Handelsblatt melaporkan pada hari Senin (25 Januari) bahwa Berlin telah memperkirakan kemanjuran vaksin di antara orang-orang berusia 65 tahun ke atas hanya 8 persen, mengutip sumber.
Bild juga mengatakan bahwa Berlin tidak mengharapkan vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford dan akan mendapat lampu hijau dari UE itu, akan menerima lisensi untuk digunakan pada orang tua.
"Laporan bahwa kemanjuran vaksin AstraZeneca-Oxford serendah 8 persen pada orang dewasa di atas 65 tahun sepenuhnya tidak benar," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dilansir Channel News Asia.
"Pada November, kami menerbitkan data di The Lancet yang menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua menunjukkan tanggapan kekebalan yang kuat terhadap vaksin, dengan 100 persen orang dewasa yang lebih tua menghasilkan antibodi khusus lonjakan setelah dosis kedua," tambahnya.
Sementara itu, Uni Eropa mengeluarkan peringatan kepada AstraZeneca atas keterlambatan tak terduga dalam mengirimkan jutaan dosis vaksin COVID-19.
Jumat lalu, raksasa farmasi itu mengatakan tidak akan memenuhi komitmen pengiriman kontraknya ke Uni Eropa karena "penurunan hasil" yang tidak dapat dijelaskan dalam rantai pasokan Eropa.
Uni Eropa saat ini telah mengesahkan dua vaksin untuk distribusi luas, yabg diproduksi oleh BioNTech-Pfizer dan Moderna.
Vaksin AstraZeneca masuk ke daftar tambahan minggu ini, dengan anggapan bahwa vaksin itu akan sudah tersedia dan tersedia untuk segera diluncurkan.