Ilustrasi lidah
Health

Ilmuwan Sebut Pembengkakan di Lidah Jadi Gejala Covid-19

Desyinta Nuraini
Selasa, 2 Februari 2021 - 16:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tim peneliti di Madrid menambahkan beberapa gejala yang tidak biasa ke daftar resmi infeksi Covid-19. Hal ini didapatkan setelah mereka memeriksa 666 pasien dewasa yang terinfeksi virus Corona pada April lalu.

Para peneliti mencatat satu dari empat pasien mengalami lidah bengkak dan meradang dengan lekukan di samping, benjolan kecil atau area tidak rata di lidah, dan pembengkakan di mulut atau luka.

Juru bicara British Dental Association Profesor Damian Walmsley mengatakan bercak yang sakit seringkali hanya indikasi bahwa seseorang sedang lesu, dan sistem kekebalan mereka tidak dalam kondisi terbaiknya.

"Itu juga bisa terjadi pada mereka yang telah menggunakan antibiotik atau menggunakan inhaler asma," ujarnya dilansir dari Express UK, Selasa (2/2/2021).

Namun, bercak putih tunggal di lidah menurutnya bisa sedikit lebih mengkhawatirkan karena ada kemungkinan kecil itu bisa mengindikasikan kanker mulut.

Apabila mendapatkan bercak putih atau benjolan merah selama lebih dari tiga minggu di mulut, Walmsey menyarankan sebaiknya diperiksa sesegera mungkin oleh dokter umum atau dokter gigi.

Para ahli memperingatkan jika lidah bengkak disertai satu dari tiga gejala virus corona, sebaiknya menjalani tes Covid-19 untuk memastikannya.

Penelitian lainnya yang diterbitkan di British Journal of Dermatology September lalu melaporkan satu dari 10 pasien Covid-19 menderita sensasi terbakar di tangan dan kaki, gatal-gatal, atau pembengkakan menyakitkan lainnya. Mereka melakukan analisis pada pasien dewasa dengan pneumonia Covid-19

Kendati demikian para peneliti mengayakan gejala-gejala ini tidak boleh dianggap sebagai alat diagnostik untuk virus corona.

Peneliti Inggris Tim Spector, seorang profesor epidemiologi genetik di King's College London menyarankan jika memiliki gejala yang aneh atau bahkan hanya sakit kepala dan kelelahan, sebaiknya tetap di rumah.

Dia juga mengatakan bahwa satu dari lima pasien Covid-19 menunjukkan gejala umum yang lebih sedikit seperti ruam kulit.

Sementara para peneliti belum menentukan penyebab gejala aneh seperti itu, satu teori mengatakan bahwa aistem kekebalan hanya memiliki respons yang sangat hiperaktif terhadap virus corona ini.

"Banyak kerusakan yang disebabkan oleh virus bukanlah infeksi itu sendiri, ini adalah bagaimana sistem kekebalan Anda bereaksi terhadapnya," sebut Dr Purvi Parikh, ahli alergi anak dan ahli imunologi di NYU Langone Health.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro