Bisnis.com, JAKARTA -- Baru-baru ini dalam jurnal JAMA Pediatrics disebutkan bahwa anak-anak di bawah 5 tahun atau balita dapat membawa materi genetik virus corona (Covid-19), 10 hingga 100 kali lebih tinggi dalam nasofaring mereka dibandingkan anak yang lebih tua dan orang dewasa.
Selain itu, anak-anak juga ternyata memiliki risiko komplikasi yang lebih besar bila terpapar virus corona (Covid-19), terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kronis bawaan, seperti penyakit imunitas atau obesitas.
Dokter Spesialis Anak RS Hermina Jatinegara Kanya Ayu Paramastri mengatakan bahwa dalam kondisi tersebut orang tua perlu ekstra hati-hati dalam memperhatikan kondisi kesehatan keluarga terutama anak-anak di masa pandemi ini.
Untuk itu diperlukan nutrisi adekuat yang mencukupi kebutuhan zat gizi yang diperlukan anak. Selain itu, orang tua juga jangan sampai lupa untuk memberikan imunisasi kepada anak.
“Begitu pandemi selesai, maka muncul wabah infeksi lain yang seharusnya bisa dicegah oleh imunisasi. Jangan lupa untuk cek rekomendasi vaksinasi anak usia 0-18 tahun yang telah diperbaharui tahun 2020 lalu oleh IDAI,” jelasnya.
Menurutnya orang tua tidak perlu khawatir pergi ke fasilitas kesehatan untuk mengimunisasi anaknya karena faskes pada umumnya telah membedakan lokasi dan waktu untuk pasien sehat dan pasien sakit, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Bagi orang tua yang masih harus keluar rumah untuk bekerja, jangan lupa untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti melepas sepatu di luar rumah, meletakkan barang bawaan di wadah terbuka, masuk kamar mandi, lepas pakaian dan masker kain lalu segera rendam dengan sabun cuci. Setelah itu, segera bersihkan diri dengan mandi, keramas, sikat gigi, berkumur, dan cuci hidung,” terangnya.
Senada disampaikan oleh Dude Harlino, Brand Ambassador Baby Happy yang sangat memperhatikan jadwal imunisasi anak guna menghindari munculnya wabah penyakit baru.
“Jangan takut untuk pergi ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan, yang penting lakukan protokol kesehatan yang ketat,” tuturnya.