Ilustrasi/Reuters-Zohra Bensemra
Health

Sunat di Usia Dewasa, Metode, dan Risikonya

Dewi Andriani
Selasa, 23 Februari 2021 - 10:16
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam medis, sunat diartikan sebagai tindakan pemotongan kulit yang menutupi kepala penis. Sunat umumnya dilakukan saat usia anak-anak, tetapi kini sudah banyak laki-laki dewasa yang melakukannya. 

Pria dewasa sudah tidak malu-malu lagi mengungkapkan keinginan untuk disunat. Saat ini, semakin banyak yang menyadari khitan atau sunat bukan lagi sekedar menjalankan ajaran agama, tetapi juga untuk kesehatan.

Aktor dan Komika Marshel Widianto merupakan salah satu orang yang baru disunat saat memasuki usia 23 tahun. Meski bukan beragama Islam, tetapi dia menyadari bahwa sunat penting untuk kesehatan, terutama menjaga kebersihan penis.

Apalagi sunat juga dianjurkan WHO karena prosedur tersebut dapat mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual, antara lain Human papillomavirus (HPV) dan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), serta dapat mencegah penyakit pada penis seperti kanker penis.

Sementara itu, Rizki dalam Channel Youtube BRIZ Entertainment juga mengaku sudah lama ingin disunat. Namun dia masih mencari informasi apakah disunat pada usia dewasa itu sulit dan sakit, terlebih saat ini dia sudah memasuki usia 30 tahun.

Namun setelah melihat pengalaman temannya, Marshel Widianto yang juga baru saja disunat di usia 23 tahun dan ternyata baik-baik saja, Rizki pun memantapkan diri untuk ikut disunat.

Seperti halnya Marshel, Rizki memilih untuk disunat dengan metode Gun Stapler yang memang direkomendasikan untuk pria usia dewasa. Ukuran Gun Stapler berbeda-beda tergantung ukuran penis. Itu sebabnya, alat ini hanya untuk pemakaian sekali pakai.

Rizki menjelaskan Gun Stapler ini berbentuk seperti pistol dengan badan seperti bel atau lonceng yang disebut glans bell. Terdiri dari knob, glans bell, pelatuk, dan pisau bedah. Loncengnya terdiri dari dua bagian. Bagian dalam berfungsi untuk melindungi ujung penis, sedangkan bagian luar berguna untuk memotong kulup.

“Stapler berguna untuk menutup luka sehabis sunat dan menghentikan perdarahan. Tidak ada proses penjahitan. Dengan distapler, kulit tertutup dan darah relatif minim keluar. Ternyata tidak seseram yang dibayangkan, rasanya kayak digigit semut,” jelasnya.

Sementara itu, Dokter Husain dari Rumah Sunat dr Mahdian mengatakan bahwa metode Gun Stapler menggunakan stapler sebagai pengganti benang jahit di sekeliling ujung penis.

“Penggunaan metode sunat terbaru untuk orang dewasa ini cukup mudah, cepat, dan aman. Metode sunat dewasa dengan gun stapler menggabungkan metode memotong sekaligus menjahit,” katanya.

Dibandingkan dengan metode sunat konvensional, metode gun stapler ini membutuhkan waktu yang lebih singkat, sekitar 10-15 menit. Risiko terjadinya komplikasi seperti bengkak atau luka yang terbuka kembali setelah operasi, lebih sedikit dibandingkan sunat konvensional.

“Namun, tetap saja bergantung pada praktisi sunatnya. Karena itu, harus diingat sunat pada pria dewasa harus dilakukan oleh dokter yang profesional dengan menggunakan alat yang sudah terstandar dan aman. Tindakan sirkumsisi pada pria dewasa butuh penanganan khusus, tidak semudah pada anak-anak, katanya.

Kesalahan saat mengkhitan dapat menimbulkan komplikasi, seperti perdarahan, infeksi, penis terasa nyeri bila ereksi/kulit yang dibuang terlalu banyak. Terlebih pembuluh darah pada penis orang dewasa lebih besar sehingga rentan mengalami perdarahan.

Metode sunat dengan Gun Stapler sudah banyak digunakan terutama pada remaja dan dewasa. Diperkirakan sebanyak 1,5 juta orang memilih sunat model terbaru, karena memiliki berbagai kelebihan. Di sejumlah negara Asia, seperti Turki dan Cina, sudah mempraktikkan sunat dengan alat tersebut.

Dengan metode Gun Stapler, pria dewasa tidak perlu takut jahitan lepas saat ereksi. Pria normalnya biasanya mengalami ereksi spontan di pagi hari. Staples yang terbuat dari logam titanium ini akan melekat erat di area kulit kepala penis yang dipotong dengan jarak yang rapat. Jika pun pria ereksi, ia akan tetap menempel.

Proses penyembuhan juga sebentar, berlangsung singkat dan tidak mengganggu aktivitas. Staplernya dapat terjatuh dengan sendirinya dalam waktu 10-20 hari.

Terpenting adalah, metode sunat Gun Stapler ini sekali pakai. Jadi satu pasien satu Gun Stapler sehingga dapat membantu mencegah risiko kontaminasi silang virus atau bakteri penyebab penyakit dari pasien lainnya. Namun, ia mengingatkan, pasien sunat dewasa disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual selama sebulan setelah disunat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro