Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diklaim mengeluarkan rekomendasi yang menyatakan buah pepaya memiliki nilai gizi paling tinggi dibanding buah lainnya.
Narasi tersebut ramai beredar di aplikasi berbagi pesan instan WhatsApp. Namun, di media sosial Facebook, narasi itu sudah tersebar sejak 2019.
Berikut potongan narasi yang termuat dalam unggahan di Facebook maupun Whatsapp itu:
Baca Juga 3 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan |
---|
"Pepaya telah dipilih oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) selama dua tahun berturut-turut sebagai buah dengan nilai gizi tertinggi, raja buah!"
Unggahan tersebut juga disertai dengan sebuah video berdurasi 20 menit berjudul "William Li: Can we eat to starve cancer?"
Lantas, benarkah WHO menyebut pepaya sebagai buah dengan kadar gizi tertinggi?
Dari hasil penelusuran hingga Senin (29/3/2021), tidak ditemukan informasi resmi berupa literatur atau pemberitaan media arus utama yang melaporkan WHO menempatkan pepaya sebagai buah bergizi paling tinggi.
Rekomendasi WHO terkait buah dan sayuran dikeluarkan pada 11 Februari 2019.
Dalam pernyataan tersebut, WHO merekomendasikan masyarakat dunia untuk mengonsumsi minimal 400 gram buah dan sayuran per hari (tidak termasuk kentang dan umbi bertepung lainnya), guna mencegah penyakit kronis layaknya jantung, kanker, diabetes dan obesitas.
Budaya makan sayur dan buah itu juga sebagai bentuk pencegahan dan pengentasan beberapa defisiensi mikronutrien, terutama masyarakat di negara kurang berkembang.
Hasil penelusuran isi video berjudul "William Li: Can we eat to starve cancer ?" tersebut sama sekali tidak membahas soal pepaya ataupun pernyataan WHO soal kadar gizi pepaya.
Video itu berisi presentasi seorang dokter bernama William Li tentang daftar makanan yang diklaim dapat menekan perkembangbiakan sel kanker pada jaringan pembuluh darah.
William Li menyatakan daftar makanan tersebut didapatkan melalui beberapa penelitian yang dilakukannya.