Bisnis.com, JAKARTA - Puasa adalah praktik yang dijalankan umat muslim setiap bulan ramadan di setiap tahunnya.
Umat muslim diwajibkan berpuasa dalam kondisi cuaca apapun selama sebulan penuh.
Puasa yang menahan rasa haus dan lapar akan terasa lebih berat ketika dilakukan pada musim panas. Ternyata juga ada beberapa hal yang harus Anda waspadai ketika berpuasa di cuaca panas berikut ini seperti dilansir dari Gulfnews
1. Batu ginjal
Saat Ramadan jatuh di bulan-bulan musim panas, jumlah kasus orang yang melaporkan sakit batu ginjal jauh lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya. Ini bisa jadi karena jam puasa yang panjang dan kurangnya konsumsi air putih setelah seseorang mengakhiri puasa setiap malam. Dehidrasi yang meningkat karena berkeringat adalah penyebab lainnya.
2. Sakit kepala
Sejumlah besar orang melaporkan mengalami sakit kepala saat berpuasa. Orang yang rentan sakit kepala mengalami peningkatan episode migrain dan sakit kepala tegang saat berpuasa. Kurang tidur, hipoglikemia, dan dehidrasi adalah beberapa penyebab utama, tetapi penghentian kafein juga bisa menjadi faktor lain.
3. Dehidrasi
Pekerjaan luar ruangan dalam waktu lama, peningkatan keringat, dan paparan sinar matahari dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan garam di sistem kita.
Mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup dan mengonsumsi buah-buahan seperti pisang, jeruk, dan minum air kelapa setelah Anda mengakhiri puasa setiap malam akan membantu menyeimbangkan kadar elektrolit dalam tubuh.
4. Wanita hamil dan menyusui
Sangat aman bagi wanita hamil dan menyusui untuk berpuasa kecuali disarankan sebaliknya oleh ginekolog atau dokter yang merawat.
Ibu hamil harus selalu terhidrasi dengan baik dan makan makanan yang baik dan bergizi. Ingatlah bahwa kesehatan bayi Anda secara langsung bergantung pada kesehatan Anda yang baik.
5. Penderita diabetes dan puasa
Karena ada hubungan antara puasa, hipoglikemia dan diabetes, memahami kondisi kesehatan ini sangatlah penting.
Jam puasa yang berkepanjangan bisa memicu terjadinya hipoglikemia (gula darah rendah). Oleh karena itu, apakah Anda penderita diabetes yang bergantung pada insulin atau tidak, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mulai berpuasa. Di bawah bimbingan dokter, puasa bisa dilakukan.
4. Manajemen pengobatan yang salah
Mereka yang sedang menjalani pengobatan untuk kondisi kesehatan apa pun harus secara ketat mengikuti nasihat dokter mereka mengenai penggunaan obat dalam dosis yang tepat dan pada waktu yang tepat. Pengobatan sendiri harus dihindari dan mengubah dosis yang ditentukan tanpa berkonsultasi dengan dokter tidak boleh dilakukan kapan pun.
Mereka yang menderita diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular, penyakit tiroid, atau kondisi kesehatan lainnya harus menemui dokter sebelum memulai Ramadhan agar dokter dapat menyesuaikan dosisnya sesuai dengan jam puasa.
Aturan emas nutrisi selama puasa
• Akhiri puasa dengan segelas air hangat dan sedikit kurma.
• Jangan makan berlebihan.
• Jangan ketinggalan berolahraga; pergi jalan-jalan atau yoga ringan.
• Minum air dalam jumlah yang cukup.
• Makan makanan sederhana dan hindari mengkonsumsi makanan yang sangat berminyak / digoreng secara teratur.
• Makan banyak buah dan sayur dalam bentuk salad atau jus segar.
• Hindari makanan dengan pemanis buatan.
• Hindari minuman berkarbonasi dan makanan kaleng.