Bisnis.com, JAKARTA - Platform layanan kesehatan digital Halodoc hari ini merayakan 5 tahun operasionalnya di dalam negeri. Perusahaan menyatakan terus berkomitmen menghubungkan masyarakat dengan produk dan layanan kesehatan yang berkualitas.
CEO & Cofounder Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan dalam 5 tahun terakhir, pihaknya selalu menjalankan strategi bisnis dan inovasi yang tak lepas dari misi progresif untuk menyederhanakan layanan kesehatan.
"Ini dapat tercapai berkat kepercayaan masyarakat dan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah, asosiasi, dan mitra stretegis lain. Di tahun mendatang, Halodoc akan tetap fokus untuk berkontribusi dalam mengentaskan kesenjangan akses layanan kesehatan di Indonesia," katanya, Rabu (21/4).
Dalam perjalanannya sejak dirilis pada 2016, Halodoc telah memiliki lebih dari 1.000 mitra korporasi yang telah memanfaatkan layanan kesehatan digital di Halodoc dan total pengguna aktif bulanan mencapai 20 juta orang.
Secara transaksi, Halodoc juga bertumbuh signifikan sejak 2018 dengan peningkatan lebih dari 16 kali lipat dan pertumbuhan pengguna lebih dari 25 kali lipat.
Saat ini, aplikasi layanan kesehatan digital itu juga telah didukung lebih dari 20.000 mitra dokter berlisensi, 2.000 rumah sakit/klinik/lab, serta 4.000 apotek terdaftar yang tersebar di ratusan kota di Indonesia.
Jonathan menyebut, pada 2021 fokus utama pelaku industri kesehatan adalah bersama-sama menyukseskan program vaksinasi nasional, di mana Halodoc juga menjadi bagian dengan menghadirkan Pos Pelayanan Vaksinasi Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengucapkan selamat dan mengapresiasi upaya dan kontribusi yang telah dilakukan oleh Halodoc dalam mewujudkan akses informasi hingga pelayanan kesehatan berbasis digital di Indonesia.
"Halodoc sebagai salah satu pionir telehealth diharapkan dapat terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan saya optimistis Halodoc dapat berpartisipasi aktif ke depannya," kata Menkes.
