Bisnis.com, JAKARTA - Pekan lalu, raksasa teknologi Microsoft dilaporkan berencana mengakuisisi aplikasi obrolan populer di kalangan gamers, Discord, dengan perkiraan nilai akuisisi mencapai US$10 miliar.
Namun, laporan terbaru dari The Wall Street Journal, dikutip Rabu (21/4/2021) menyatakan bahwa negosiasi di antara kedua perusahaan telah berakhir tanpa kesepakatan, kendati masih ada kemungkinan aksi serupa di masa mendatang.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa Discord ingin melanjutkan operasinya secara independen, setelah perusahaan mengalami peningkatan yang cukup kuat sehubungan dengan pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.
Kendati pandemi berdampak buruk bagi sebagian besar perusahaan, tetapi Discord justru sebaliknya. Perusahaan itu ditaksir bernilai sekitar US$7 miliar pada akhir Desember berkat lonjakan pengguna. Diperkirakan ada lonjakan dua kali lipat pengguna dalam satu tahun pandemi.
Sebagai perbandingan, perusahaan pengembang dan penerbit gim seperti Capcom atau 2K Games bernilai sekitar US$3 miliar. Oleh sebab itu, Discord sebagai aplikasi obrolan merupakan komoditas bisnis yang sangat besar.
Discord sebelumnya telah mencari pembeli potensial dan bahkan menjangkau Amazon serta Epic Games sebagai calonnya. Akan tetapi, kedua perusahaan menolak tawaran tersebut. Saat ini, Discord dilaporkan sedang menjajaki potensi penawaran umum perdana.
Sementara itu, dalam rangka mengembangkan sayap bisnis di lini gim miliknya, Microsoft dilaporkan masih aktif mencari lebih banyak perusahaan untuk diakuisisi.
Baru-baru ini, raksasa teknologi itu telah membeli Nuance Communication, perusahaan perangkat lunak komputer untuk pengenalan suaran dan kecerdasan buatan, dengan nilai akuisisi mencapai US$16 miliar.
Selain itu, Microsoft juga telah mengakuisi perusahaan pengembang permainan video gim Bethesda/ZeniMax senilai US$7,5 miliar, untuk mendukung pengembangan gim khusus bagi lini bisnis gim konsol milik perusahaan, yakni Xbox.