Ilustrasi makanan manis / Herbalone
Health

5 Bahaya Gula Bagi Kesehatan Tubuh, Bikin Gemuk hingga Diabetes

Hanafi Nurmahdi
Rabu, 5 Mei 2021 - 15:42
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Makanan yang mengandung gula memang enak untuk dinikmati. Namun, mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat memicu gangguan kesehatan, seperti peningkatan risiko penambahan berat badan, diabetes, gigi berlubang, dan lainnya.

Ada banyak produk makanan sehat, seperti produk susu, sayuran, dan buah-buahan yang mengandung gula secara alami. Gula dalam makanan ini memberi rasa yang lebih manis dan nutrisi serta gizi tambahan.

Namun, ada beberapa produsen yang secara sengaja menambahkan gula ke makanan seperti sereal, kue, dan beberapa minuman. Gula tambahan inilah yang menyebabkan masalah kesehatan.

Tidak seperti makanan dan minuman yang secara alami mengandung gula, makanan dan minuman dengan tambahan gula tidak memberikan nilai gizi. Mengkonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan seiring berjalannya waktu.

Dilansir dari Medical News Today, berikut 5 alasan gula tambahan berbahaya bagi kesehatan tubuh:

1. Tidak Memiliki Gizi Optimal

Menambahkan gula ke makanan dan minuman secara signifikan hanya meningkatkan kandungan kalori tanpa menambahkan manfaat nutrisi apa pun. Makanan dan minuman yang mudah dicerna dengan cepat berarti bukan sumber energi yang baik.

Lain halnya dengan produk yang secara alami mengandung gula, seperti buah-buahan dan produk susu yang mengandung gula alami. Tubuh mencerna makanan ini lebih lambat dan menjadikannya sumber energi yang tahan lama.

Rata-rata orang dewasa di Amerika Serikat mengonsumsi sekitar 308 kalori dari gula tambahan per hari. Mengonsumsi gula yang tidak memiliki nutrisi hanya akan merusak kesehatan. Hal ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan, di mana kekurangan nutrisi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lebih lanjut.

2. Bikin Gemuk

Risiko nyata ketika seseorang mengonsumsi gula tambahan secara berlebihan adalah bertambahnya berat badan. Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa kelebihan gula makanan adalah penyebab kenaikan berat badan atau kegemukan.

Karena tubuh biasanya lebih cepat mencerna produk yang mengandung gula tambahan, mereka tidak mengimbangi rasa lapar untuk waktu yang lama. Ini dapat menyebabkan makan lebih teratur sepanjang hari dan asupan kalori yang lebih besar secara keseluruhan.

Leptin adalah hormon yang mengatur rasa lapar dengan menentukan berapa banyak energi yang dibutuhkan tubuh. Gangguan fungsi leptin dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.

Sebuah penelitian pada 2011 mengungkapkan bahwa diet tinggi lemak dan gula dapat menyebabkan resistensi leptin. Resistensi leptin terjadi ketika tubuh tidak lagi merespons leptin dengan benar. Penulis penelitian ini menemukan bahwa menghilangkan gula dari makanan dapat membalikkan resistensi leptin.

3. Diabetes

Tidak benar bahwa gula menyebabkan diabetes. Diet berkalori tinggi dalam bentuk apa pun dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Namun, dalam banyak kasus, diet tinggi gula yang mengandung kalori tinggi bisa meningkatkan risiko diabetes.

Sebuah analisis data dari 310.819 orang, menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi minuman manis tinggi kalori memiliki risiko 26 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang mengonsumsi kadar kalori rendah.

4. Gigi Berlubang

Setelah konsumsi gula, bakteri di mulut membentuk lapisan tipis plak di atas gigi. Bakteri ini bereaksi dengan gula yang ada dalam makanan dan minuman yang kemudian memicu pelepasan asam yang merusak gigi.

Ada kemungkinan tubuh memperbaiki sendiri kerusakan pada tiap bagian. Namun dengan seiring waktu, akan menyebabkan kerusakan permanen yang bisa membuat gigi berlubang. Membatasi asupan makanan tinggi gula merupakan salah satu cara efektif mencegah gigi berlubang.

5. Penyakit Jantung
Diet tinggi gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hasil penelitian selama 15 tahun menunjukkan bahwa orang dengan banyak gula tambahan dalam makanan mereka secara signifikan lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung daripada orang dengan sedikit tambahan gula dalam makanan mereka. Meskipun ada kaitan yang jelas, diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami hubungan antara gula dan penyakit jantung.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro