Bisnis.com, JAKARTA – Sutradara dan Veteran Pixar Kevin Nolting mengungkapkan alasan hadirnya 22 vs. Earth sebagai film pendek spin-off dari pemenang Film Animasi Terbaik Oscar 2021, Soul.
Dia mengatakan dirinya memiliki keterkaitan untuk mengungkapkan keadaan dan alasan karakter jiwa bernama ‘22’ yang membenci Bumi.
“Sepanjang film Soul kita dihadirkan untuk menelusuri alasan dari Joe Gardner [diperankan Jamie Foxx]. Namun, menurutku 5—6 menit film pendek ini memberikan kesempatan untuk memahami 22 sehingga sayang untuk melepaskan kesempatan itu,” katanya kepada Bisnis melalui wawancara terbatas, Jumat (7/5/2021)
Baca Juga Pixar Akan Rilis Film Pendek 22 vs Earth |
---|
Sekadar catatan, dalam film Soul, 22 digambarkan sebagai jiwa skeptis yang tidak ingin menginjakkan kakinya ke Bumi. Semua mentornya yang merupakan orang-orang hebat di Bumi menyerah membantu 22 menemukan inspirasi atau semangat hidup.
Pada dasarnya, setiap jiwa dipercayakan kepada satu mentor yang membantu mereka menemukan semangat hidup yang bisa berbentuk sebuah keahlian, kesukaan, minat, dan lainnya. Apabila sudah mendapatkannya, jiwa itu akan diberi satu stempel. Jiwa tersebut kemudian bisa ke Bumi jika seluruh slot stempel telah terisi.
Kisah 22 vs. Earth pun bermula jauh sebelum 22 (Tina Fey) bertemu dengan Joe Gardner (Jamie Foxx) di The Great Before. Karakter 22 selalu mengungkapkan kebenciannya terhadap Bumi, salah satunya karena kesendirian yang kerap menghampirinya.
Karena itu, ia mulai menyiapkan rencana supaya para jiwa tak perlu lagi ke Bumi. Ia mengajak 5 jiwa kosong untuk menggelar aksi pemberontakan. Karakter 22 akhirnya membuat aksi bernama APOCALYPSE.
Namun dalam upaya pemberontakannya, 22 dan jiwa-jiwa yang lain menemukan hal yang tidak terduga yang membawanya mengenal makna kehidupan yang sesungguhnya.
Kevin mengakui film pendek tersebut memiliki topik pembahasan yang berat seperti film Soul karena membahas tujuan dan arti hidup manusia di dunia. Tetapi, menurutnya Pixar tidak kehabisan akal untuk mengemas cerita tersebut agar bisa dipahami oleh segala umur.
“Nah, kami menggunakan aktor anak-anak, kami biarkan [karakter utama] kami yaitu 22 sebagai anak-anak. Saya pikir [ini] adalah [cara] yang utama [untuk mengemasnya], maksud saya itulah cara utama Pixar melakukannya. Saya pikir [ketika] penonton membandingkan [pemikiran] dewasa semacam ini dengan bagaimana seorang anak bereaksi terhadapnya, saya pikir [baik menghadirkan] 22 [sebagai jawabannya],” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan 22 vs. Earth merupakan upaya mengungkapkan hal-hal yang belum sempat terjawab seperti yang menyebabkan 22 memiliki sikap skeptis dan sangat sinis.
“Sebagai seorang yang juga terkadang sinis, saya merasa topik ini sangat cocok untuk dibahas," kata Kevin