Space Sweepers. Mereka memutuskan untuk membawa anak kecil tersebut dan berniat untuk menyerahkannya kepada polisis UTS. /Netflix
Entertainment

Film Netflix 'Space Sweepers' Akan Dibuat Sekuel

Ni Luh Anggela
Senin, 17 Mei 2021 - 11:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Film berjudul Space Sweepers yang tayang di layanan streaming Netflix pada 5 Febriari 2021 akan dibuat sekuel. Perilisan film ini sempat diundur akibat pandemi hingga akhirnya tayang secara digital.

Menurut laporan eksklusif dari Star News melansir dari Koreaboo, Senin (17/5/2021), Space Sweepers akan mendapatkan film sekuel yang diproduksi. Pengawas VFX film, Jeong Soeng Jin dan Jeong Cheol Min dikabarkan telah setuju untuk memimpin sekuelnya setelah memimpin tim VFX untuk film aslinya.

Keduanya memenangkan penghargaan teknis di Baeksang Arts Awards ke-57 untuk karya mereka di Space Sweepers dan implementasi teknologi mereka ke dalam produksi film.

Namun, belum diputuskan apakah pemeran utama asli Song Joong Ki, Kim Tae Ri, Yoo Hae Jin dan Jin Sun Kyu akan bergabung untuk versi sekuelnya. Selain itu belum ada detail yang dikonfirmasi apakah sekuel ini akan dirilis di bioskop atau dirilis di Netflix lagi.

Film Space Sweepers rilis pada 5 Februari 2021 di layanan streaming Netflix. Perilisan film ini sempat diundur akibat pandemi, hingga akhirnya tayang secara digital.

Space Sweepers menjadi film Korea Selatan pertama yang mengusung konsep luar angkasa. Film bergenre aksi petualangan drama ini mengambil latar waktu tahun 2092, saat bumi dikisahkan tidak dapat ditinggali lagi.

Diceritakan, sebuah perusahaan teknologi bernama UTS membuat rumah orbit baru bagi manusia di luar angkasa. Rumah orbit itu diberi nama Distrik Permukiman UTS. James Sullivan, pendiri UTS, tinggal di sana dan melakukan penelitian untuk menciptakan kehidupan baru di planet Mars menggunakan pohon kehidupan: Super Plant.

Alam semesta dipenuhi dengan sampah-sampah berbahaya, mulai dari satelit yang tidak terpakai hingga bangkai pesawat ruang angkasa. Di tengah situasi tersebut, sekelompok awak kapal Victory, Kim Taehoo, Tiger Park, dan Bubs menemukan seorang anak kecil di dalam kapsul penumpang sebuah puing pesawat saat hendak mencari sampah berharga yang bisa mereka jual demi uang.

Mereka memutuskan untuk membawa anak kecil tersebut dan berniat untuk menyerahkannya kepada polisis UTS. Sebab, awalnya mereka mengira anak kecil itu merupakan anak dari salah satu warga UTS yang hilang.

Mereka menemukan fakta bahwa anak kecil tersebut merupakan robot Android bernama Dorothy yang juga merupakan senjata pemusnah massal milik organisasi Rubah Hitam, kelompok yang pernah melakukan terror kepada UTS beberapa tahun lalu. Mereka pun terlibat dalam kesepakatan bisnis yang cukup berbahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro