Bisnis.com, JAKARTA - Berjemur di bawah matahari memang menyehatkan. Apalagi, berjemur di pantai itu sangat menyenangkan. Namun kesenangan itu akan menyebabkan kulit terbakar jika berlebihan.
Kulit yang terbakar akan menjadi berwarna kemerahan dan membengkak. Hal itu akan terasa menyakitkan dan gatal pada area kulit tersebut.
Sensasi rasa tidak nyaman dari kulit yang terbakar akan membuat tubuh menjadi tidak leluasa dalam menjalankan aktivitas.
Melansir dari indianexpress.com, Jumat (18/6/2021), Dr Swati Mohan, konsultan senior dermatologi di Rumah Sakit Fortis Escorts di Faridabad, mengatakan rasa tidak nyaman itu harus segera diobati. Luka bakar pada kulit tidak hanya dari sengatan matahari, namun juga bisa dari kosmetik, pewarna rambut, krim wajah, parfum.
"Dan beberapa penyakit seperti penyakit pembuluh darah kolagen dapat menyebabkan kulit terbakar,” ujarnya.
Tak hanya saat berjemur di bawah matahari pantai. Bahkan, dengan melakukan aktivitas berjalan di luang ruangan dengan terik matahari juga rentan memicu kulit terbakar.
Dr Mohan menyarankan untuk memakai topi, kacamata hitam, dan syal sebagai pelindung agar kulit tidak terbakar. Jika Anda harus keluar, gunakan tabir surya dengan SPF 30-50 untuk mencegah kulit terbakar sinar matahari.
Dan beberapa ahli menyarankan pengobatan rumah sederhana untuk mengobati sengatan matahari.
Puneet Madan, MD (Dermatology) di Doctor Insta, dan pakar kecantikan Aakriti Kochar mengatakan seseorang dapat mengoleskan minyak kelapa atau losion pendingin pada area yang terbakar sinar matahari.
Anda juga dapat mengoleskan lidah buaya ke area yang terbakar untuk menenangkan dan menghilangkan warna cokelat.
Dr Mohan menambahkan idealnya seseorang harus berkonsultasi dengan dokter kulit terlebih dahulu dan menggunakan krim dan salep yang diresepkan.