Bisnis.com, JAKARTA - Seorang remaja putri di Indonesia disebutkan menjadi pewaris kekayaan editor BBC World Service senilai £400,000 atau sekitar Rp8 Miliar.
Mantan editor BBC World Service Afrika Timur dan Timur Jauh, Alexander Thomson yang meninggal September lalu dalam usia 71 tahun karena kanker paru-paru dikabarkan meninggalkan hartanya untuk remaja tersebut. Thomson belum menikah dan tidak memiliki surat wasiat, dan para peneliti berusaha mencari putrinya yang misterius itu.
Putri misterius Thomson yang dikabarkan berusia 15 tahun itu, akan mewarisi jumlah kekayaan lebih dari Rp8 Miliar dari Ayahnya yang tidak tinggal bersamanya itu. Adapun dia akan mendapatkan warisan berupa rumah, kapal sepanjang 19 meter dan sebuah artefak China yang langka.
Remaja itu akan mendapatkan hasil warisan tersebut, yang ditemukan di rumah yang terletak di Ramsgate, yang memiliki harga berkisar £235.000 atau sekitar Rp5 Miliar.
Direktur pelaksana Finders International yakni Danny Curran, yang juga seorang ahli dalam acara BBC Heir Hunters mengatakan bahwa barang-barang di rumah tersebut cukup langka dan banyak dicari, seperti artefak China dan vas.
Para peneliti dari Finders International yang berbasis di London, dalam rumah itu menemukan sebuah foto Thomson menggendong seorang bayi diduga anaknya yang berkebangsaan Indonesia itu. Mereka juga menemukan foto upacara pernikahan yang diduga digelar di Indonesia.
Dari petunjuk tersebut, para tim berkolaborasi dengan ahli di Indonesia dan menemukan bahwa Thomson memiliki seorang anak, dari wanita yang dinikahinya di Indonesia.
Para peneliti mempercayai bahwa keluarga Thomson lainnya tidak mengetahui istri Indonesia nya itu, termasuk juga keberadaan putrinya.
Para peneliti mengatakan bahwa anak tersebut masih berhak di bawah undang-undang wasiat. Sehingga wasiat itu akan jatuh kepadanya.
Barang-barang tersebut jika dirincikan dengan detail terdiri dari vas bunga dari abad ke-19 dan bangku pernikahan Straits China berukuran 33cm x 28cm yang dijual seharga £2,200 atau sekitar Rp44 juta di pelelangan.
Selain itu, terdapat vas yang memiliki tanda enam karakter yang diduga berasal dari masa kaisar Guangxu akhir abad ke-19 yang sangat berharga, dengan harga senilai £20,000 atau sekitar Rp400 Juta.
Selain itu, Thomson juga memiliki sertifikat perahu yang direstorasi oleh dirinya. Kapal tersebut dianggap sebagai sekoci terbesar di dunia pada tahun 1923.
Dari hasil pencarian bertahun-tahun yang dibantu dengan agen di seluruh dunia, akhirnya peneliti berhasil menemukan mantan pasangannya dan seorang putrinya.
Dari informasi yang didapatkan, sang ibu mengatakan bahwa ayah yang sang putri benar adalah orang Inggris. Tapi dia tidak menjelaskan alasan mereka tidak tinggal bersama.
Danny Curran mengatakan bahwa hanya satu dari dua saudara perempuan Thomson yang memiliki anak. Sehingga warisan tidak bisa diserahkan pada mereka. Meski demikian, tanah milik Thomson akan diwariskan kepada keponakan satu-satunya itu.
Dari hasil penelitian itu, diketahui jika Thomson lahir di Singapura dan menggelar upacara pernikahan agama di Indonesia. Walaupun pernikahan tersebut secara siri, mereka dikaruniai seorang putri yang lahir pada tahun 2006, yang kini akan menjadi calon miliarder muda itu.
