Bisnis.com, JAKARTA – Platform networking global, LinkedIn, memperkenalkan sebuah konsep baru perekrutan yang didasarkan atas kemampuan kandidat daripada kualifikasi pendidikan.
Konsep tersebut mulai dilakukan uji coba dalam sebuah proyek percontohan di Amerika Serikat dan Singapura.
Dilansir dari CNA, Sabtu (14/8/2021), inisiatif yang dinamakan ’Skills Path’ ini didukung oleh National Jobs Council. LinkedIn berharap inisiatif ini dapat membantu para pencari kerja untuk mengembangkan dan mendemonstrasikan kemampuannya.
Melalui skema ini, LinkedIn akan memberikan pelatihan gratis sehingga memungkinkan para pencari kerja meningkatkan kemampuannya dan mengarahkannya pada peluang pekerjaan sesuai dengan kapasitasnya.
Skill Path saat ini tersedia dalam 6 peluang kerja yakni customer service, analis data, manajer proyek, recruiter, coordinator rantai pasok, dan sales development.
Penilaian yang akan dipertimbangkan oleh perekrut keja antara lain kemampuan analisis, ketelitian, manajemen proyek, pemikiran kritis, dan analisis data.
Hingga saat ini, sudah ada 8 perusahaan yang bergabung dalam skema Skill Path yakni CapitaLand, Carousell, foodpanda, Lazada, NTUC Enterprise, OCBC Bank, ZALORA, dan Zuellig Pharma. Kedelapan perusahaan ini akan menawarkan 1 posisi dalam program ini.
Managing Drektor LinkedIn Asia Pasifik Feon Ang memperkirakan jumlah perusahaan yang bergabung dalam inisiatif ini akan bertambah banyak.
“Kami tahu bahwa kebanyakan perusahaan merekrut pegawainya berdasarkan latar belakang pendidikan, kualifikasi atau pengalaman pekerjaan sebelumnya. Tapi ini harus berubah. Kita harus mulai merektur pekerja sesuai dengan kemampuannya,” katanya.