Bisnis.com, JAKARTA - Rasa lapar bisa muncul kapan saja, bahkan ketika sedang belajar, bekerja, atau melakukan aktivitas harian lainnya.
Yang perlu diperhatikan sebelum meluluskan keinginan makan adalah apakah kita lapar karena tubuh butuh asupan energi atau hanya sekedar ingin makan karena lapar mata?
Untuk membedakannya, coba tanya kepada diri sendiri, apakah anda sedang kelelahan, stres, atau butuh asupan energi? Apabila anda merasa lelah dan stres, maka makan bukan jawabannya. Kalau dituruti, itu termasuk makan emosional.
Baca Juga : Merasa Selalu Lapar? Mungkin Ini Penyebabnya |
---|
Saat tubuh sedang lelah atau stres, maka kecenderungan salah memilih makanan akan meningkat. Kondisi ini membuat kita ingin makan makanan cepat saji, tinggi gula, dan hidangan yang digoreng. Makan emosional juga bisa dikatakan sebagia makan tanpa berpikir, yang penting masukkan saja makanan ke dalam mulut.
Nah, yang berbahaya adalah lapar emosional ini tak mengenal rasa kenyang. Jadi, anda bisa terus melahap makanan manis, gorengan, dan tinggi lemak, tanpa merasa cukup. Akhirnya anda akan terus dan terus melahapnya dan baru berhenti setelah perut merasa tidak nyaman.
Sementara lapar yang sesungguhnya adalah keinginan makan yang dipicu oleh stimulus indra tertentu, misalkan saat mencium aroma sedap dari makanan atau perut sudah keroncongan. Panca indra lalu mengirimkan sinyal ke otak yang berisi pesan ini sudah saatnya makan. Rasa lapar yang sesungguhnya akan hilang secara perlahan saat anda mulai mengunyah makanan dan proses mencerna dimulai.
Baca Juga : 6 Alasan Mengapa Anda Tidak Lapar di Pagi Hari |
---|
Lantas bagaimana mengenyahkan godaan makan emosional tadi?
Coba alihkan perhatian pada aktivitas lain. Anda juga dapat minum air mineral secukupnya hingga rasa lapar mata itu berkurang.
Penting juga untuk mencari tahu mengapa and ingin makan. Kalau karena kelelahan, maka istirahat. Jika anda stres, maka ajak tubuh dan pikiran untuk relaksasi. Tidur nyenyak juga dapat membantu mengatasi makan emosional.
Untuk mencegah makan terlalu banyak, anda bisa menulis apa saja makanan dan minuman yang sudah dikonsumsi. Pahami itulah yang ada di dalam perutmu dan dicerna oleh tubuh, kemudian bergeraklah atau berolahraga. Aktivitas fisik akan membuat peluang untuk makan berkurang.