Bisnis.com, JAKARTA — Sikat Gigi dan spons mandi menjadi sumber penyakit di dalam kamar mandi. Jika tidak diganti secara berkala, itu akan membuat penggunanya alami gangguan kesehatan.
Spons adalah sebuah alat mandi untuk eksfoliasi yang biasa digosokkan ke kulit saat mandi.
Karena lingkungan kamar mandi yang hangat dan basah, sikat gigi dan spons lama akan mudah di penuhi dengan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi kulit.
Dilansir dari womensweekly, Jumat (20/8/2021) berikut hal yang harus diwaspadai jika jarang mengganti sikat gigi dan loofah :
1. Sikat gigi
Menurut dokter kulit Dr Low Chai Ling dari The Sloane Clinic, penelitian telah menemukan bahwa rata-rata sikat gigi mengandung sekitar 10 juta kuman. Terdapat juga persentase tinggi bakteri berbahaya yang dapat membuat sakit, seperti staphylococci, streptococci, E. coli dan candida.
Partikel dan kuman terbawa udara dan menempel ke sikat gigi. Anda tidak dapat melihat penumpukan kuman, tetapi bulu yang rusak dan patah cenderung menyimpan bakteri ini.
Ganti sikat gigi setiap tiga atau empat bulan. Bulu sikat yang rontok atau rusak tidak akan membersihkan gigi secara efektif.
2. Spons
Spons uga perlu diganti secara teratur. Alat mandi tersebut mungkin penuh dengan jamur dan bakteri. Organisme jahat dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat di celah-celah.
Lalu, organisme tersebut dapat menyebar ke kulit Anda, menyebabkan ruam serta infeksi kulit lainnya.
Setelah menggunakan spons, peras untuk menghilangkan kelebihan air, lalu gantung di tempat yang berventilasi baik hingga kering. Ingatlah bahwa bahan sintetis seperti spons jaring lebih cepat kering daripada spons alami.
Ganti spons Anda setiap tiga sampai empat minggu. Lalu pada jenis spons mesh ganti setiap delapan minggu sekali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
