Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi donor darah dan gaya hidup sehat, Redblood memiliki sejumlah upaya untuk meyakinkan masyarakat pentingnya donor darah.
Selama pandemi, pembatasan mobilitas dan kekhawatiran akan penularan Virus Corona membuat jumlah pendonor darah baik secara nasional maupun global berkurang.
CEO Reblood Leonika Sari menjelaskan, pihaknya mendorong masyarakat termasuk anak muda, untuk melakukan donor secara rutin.
Donor darah idealnya adalah 60 hari sekali, sedangkan donor plasma konvalesen bisa 2 minggu sekali.
"Sebaiknya kita lakukan secara proaktif, bukan reaktif. Jangan donor darah hanya ketika ada kerabat yang membutuhkan," ujarnya dalam diskusi virtual, Jumat (17/9/2021).
Menurutnya, permasalahan kurangnya ketersediaan darah tidak bisa ditangani hanya oleh pemerintah. Perlu keterlibatan pihak swasta, komunitas, instansi, TNI-Polri, dan terutama kesadaran dan semangat masyarakat sebagai pelaku donor.
Dia menjelaskan, agar masyarakat tidak perlu khawatir untuk melakukan kegiatan berdonor darah. Sebab, terdapat protokol kesehatan di PMI terkait pelaksanaan donasi darah di masa pandemi Covid-19.
Protokol tersebut dimulai dari pemeriksaan suhu sebelum berdonasi, wawancara terkait kemungkinan tertular Covid-919, pemeriksaan fisik sederhana, hingga disinfektan berkala.