Ariel Tatum/Instagram
Entertainment

Ariel Tatum Pilih Matikan Kolom Komentar Media Sosial, Ini Alasannya

Newswire
Senin, 4 Oktober 2021 - 13:29
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Tak ingin memberikan panggung kepada pengikutnya di media sosial untuk menuliskan komentar-komentar yang bisa menyakiti hati, Ariel Tatum akhirnya memutuskan untuk menon-aktifkan fitur komentar di sejumlah unggahan di Instagram.

“Kalau ada satu yang ngomongin jelek, ada lagi yang nambahin, ada lagi yang tadinya nggak terpikir jadi ngomong. Ya udah, matiin aja. Tapi sekarang udah nggak,” ujar Ariel di YouTube Tonight Show Net TV, dikutip pada Senin (4/10/2021).

Namun demikian, kini hal tersebut tidak dilakukannya lagi. Meski memang masih ada komentar yang bisa menyakiti, Ariel Tatum mengaku tidak terlalu memikirkannya.

Dirinya bahkan lebih memilih tertawa jika ada yang menghina.

“Kalau yang lucu-lucu aku ngakakin aja, kayak suka ngatain aku gendut kayak sapi, bibirnya dower banget,” ujar artis peran kelahiran November 1996 itu.

Di sisi lain, ia pun mengaku bahwa sejak dulu dirinya cenderung tak memedulikan omongan orang yang berkenaan dengan dirinya. Pasalnya, peperangan terbesarnya adalah dengan dirinya sendiri.

Sejak remaja, cucu mendiang Murry "Koes Plus" ini memiliki masalah kesehatan mental berupa borderline personality disorder atau BPD. Gangguan itu menyebabkan dia moody, bingung, dan krisis identitas dengan skala berkali lipat dibandingkan dengan orang biasa.

“Krisis identitas sih yang paling terasa,” kata dia.

Beruntungnya saat ini penyakitnya itu tidak lagi mengendalikan hidupnya.

“Gue umur 13 tahun seek help, dan sejak itu better, better, better, tapi nggak sekali udah membaik lalu nggak pernah kambuh. Itu sesuatu yang harus di-maintain sampai gue mati,” ujar Ariel.

Sementara itu, kini Ariel juga aktif melakukan kampanye tentang kesehatan mental dengan tagar yang konsisten sejak awal, #letsendtheshame. Menurutnya, hal pertama yang sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan mental adalah menyingkirkan rasa malu untuk berobat ke psikiater atau psikolog.

“Karena kebanyakan di sini masih kayak, 'the idea untuk datang ke psikiater apa sih, emang gue orang gila?' Padahal semua orang baik mau orang gila atau nggak gila kita butuh bantuan profesional yang netral,” ujar Ariel Tatum.

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro