Ilustrasi/Popsugar
Health

Studi: Kadar Trigliserida Darah Pengidap Sleep Apnea Cenderung Lebih Tinggi

Ni Luh Anggela
Rabu, 27 Oktober 2021 - 10:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Orang dengan obstructive sleep apnea (OSA) yang lebih parah dan penurunan konsentrasi oksigen darah lebih cenderung memiliki peningkatan konsentrasi trigliserida dalam darah, menurut sebuah penelitian baru.
 
Obstructive sleep apnea (OSA) adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur, yang ditandai dengan adanya obstruksi jalan napas yang menyebabkan napas berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial. Kondisi ini menyebabkan pengidap OSA kekurangan oksigen dan berkali-kali terjaga saat tidur.
 
OSA telah terlibat dalam perkembangan kondisi kardiovaskular,” kata Profesor Gary Wittert, dari Freemason Center for Male Health and Well-Being di University of Adelaide dan rekan-rekannya.
 
Namun, melansir Sci-News, Rabu (27/10/2021), OSA selama tidur rapid eye movement (REM) dan hipoksemia nokturnal yang dihasilkan juga secara longitudinal terkait dengan penyakit kardiovaskular dan faktor risiko terkait seperti hipertensi, resistensi insulin, sindrom metabolik, dan aterosklerosis karotis.
 
Mereka menjelaskan, model hewan menunjukkan bahwa peningkatan risiko kardiovaskular ini adalah hasil dari hipoksemia intermiten yang mengarah pada aktivasi sistem saraf simpatik, peningkatan stres oksidatif, dan peradangan sistemik.
 
Selanjutnya, hipoksia intermiten kronis mengurangi pembersihan lipoprotein kaya trigliserida dan menghambat aktivitas lipoprotein lipase jaringan adiposa.
 
“Hasil penelitian kami mengkhawatirkan karena efek paling mencolok terlihat pada orang yang tidak kelebihan berat badan.” catat para peneliti.
 
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature and Science of Sleep ini melibatkan 753 orang dari Men Androgens Inflammation Lifestyle Environment and Stress Study (MAILES), sebuah penilaian komprehensif terhadap kesehatan pria Australia berusia 40 tahun ke atas.
 
Setengah dari peserta terbukti memiliki OSA sedang hingga berat, dengan 75 persen pria berusia 40 tahun atau lebih memiliki beberapa bentuk sindrom tersebut.
 
Wittert mengatakan, pesan utama dari penelitian ini adalah bahwa pengujian OSA harus dipertimbangkan bahkan pada pria kurus dengan konsentrasi trigliserida darah yang tinggi.
 
Para penulis percaya terapi tekanan jalan napas positif berkelanjutan (CPAP) yang diberikan melalui mesin semalaman mungkin bermanfaat dalam mengurangi konsentrasi trigliserida dan gejala OSA.
 
“Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi hubungan antara OSA dan trigliserida pada wanita dan pria muda dan menilai efektivitas pengobatan CPAP untuk kelompok ini,” kata Wittert.

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro