Bisnis.com, JAKARTA – Berawal dari film Gaslight pada 1944, istilah gaslighting mulai muncul berdasarkan cerita dalam film tersebut. Dalam film tersebut berisi tentang seorang suami memanipulasi istrinya agar sang istri berpikir dia memiliki penyakit mental. Hal itu dilakukan sang suami dengan cara meredupkan lampu tanda bahan bakar dan mengatakan bahwa istrinya berhalusinasi.
Melansir dari Medical News Today, Senin, 1 November 2021, apa itu gaslighting? Gaslighting adalah bentuk pelecehan psikologis di mana seseorang atau kelompok membuat seseorang mempertanyakan kewarasan, realitas, dan ingatannya. Individu yang mengalami gaslighting kerap merasa bingung, cemas, dan tidak mempercayai diri sendiri.
Perilaku Gaslighting
Gaslighting juga berkembang secara bertahap sehingga sulit dideteksi. Simak beberapa teknik perilaku yang kerap digunakan seseorang untuk melakukan gaslighting:
1. Countering/Membantah
Teknik ini membuat seseorang mempertanyakan ingatannya. Pelaku gaslighting mungkin menanyakan hal seperti “Kamu tidak pernah mengingat sesuatu secara akurat”, atau “Kamu yakin? Ingatanmu kan buruk.”
2. Withholding/Memotong Percakapan
Beberapa orang mungkin menolak untuk terlibat dalam percakapan. Orang tersebut akan melakukan withholding dengan berpura-pura tidak mengerti sehingga tidak perlu menanggapi. Memotong percakapan seperti, “Saya tidak tahu apa yang kamu bicarakan,” atau “Omongan kamu bikin bingung,” sering dilakukan seseorang untuk gaslighting.
3. Trivializing/Meremehkan
Orang dapat dikatakan gaslighting ketika dia meremehkan orang lain atau mengabaikan perasaan orang lain. Pelaku gaslighting akan menuduh seseorang terlalu sensitif atau bereaksi berlebihan ketika mereka memiliki kekhawatiran dan keresahan.
4. Denial/Penolakan
Seseorang akan berpura-pura melupakan peristiwa atau bagaimana peristiwa itu terjadi. Orang tersebut akan menyangkal atau menuduh bahwa seseorang mengada-ada.
5. Diverting/Mengalihkan
Melalui teknik ini seseorang mengubah fokus diskusi dan mempertanyakan kredibilitas orang lain. Contoh ucapan yang dilontarkan seperti, “Itu hanya ide gila dari temanmu.”
6. Stereotip
Teknik gaslighting dapat dengan sengaja menggunakan stereotip negative tentang jenis kelamin, ras, etnis, seksualitas, kebangsaan, atau usia seseorang untuk memanipulasinya. Misalnya, mereka mungkin memberi tahu seorang wanita bahwa orang akan berpikir dia tidak rasional atau gila jika dia mencari bantuan untuk pelecehan.
Siapapun dapat mengalami gaslighting karena sangat umum terjadi dalam interaksi sosial dan suatu hubungan pasangan. Seseorang yang menerima perilaku ini dapat disebut dengan pelecehan.