Bisnis.com, JAKARTA - Sudah 2 pekan berlalu sejak varian Omicron dinyatakan sebagai varian of concern (VOC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berikut rangkuman penelitian-penelitian serta data-data terbaru mengenai varian Omicron dalam dua pekan terakhir.
1. Mampu menurunkan kemampuan antibodi pasca-vaksin
Beberapa penelitian konsisten menunjukkan penurunan kemampuan antibodi pasca-vaksin untuk menetralisir varian Omicron dibandingkan dengan varian lainnya.
2. Booster vaksin meningkatkan kemampuan antibodi terhadap varian Omicron.
Booster vaksin Pfizer mampu meningkatkan kemampuan menetralisir antibodi terhadap varian Omicron hingga 25 kali lebih tinggi.
3. Orang yang sudah divaksinasi dan pernah kena Covid-19 masih memiliki antibodi yang mampu melawan varian Omicron.
Orang yang menerima dua dosis suntikan vaksin Pfizer dan pernah kena Covid-19, maka jumlah antibodinya berkurang, namun diduga masih adekuat untuk menetralisir varian Omicron.
4. Diduga meningkatkan risiko reinfeksi
Terdapat peningkatkan risiko reinfeksi hingga 2,39 kali lebih tinggi pada periode kemunculan varian Omicron di Afrika Selatan.
5. Data awal menunjukkan gejala lebih ringan
Laporan awal dari Afrika Selatan dan Eropa menunjukkan mayoritas kasus ringan, dan belum ada data yang menunjukkan varian Omicron lebih berisiko sakit berat/meninggal.
6. Diduga lebih menular dari Delta
Varian Omicron menunjukkan grafik kenaikan kasus lebih cepat dibanding varian Delta ditambah dengan fenomena superspreader di beberapa negara.