Bisnis.com, JAKARTA - Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan mie instan. Ya, mie instan kerap kali dijadikan pilihan, bila Anda sedang malas memasak atau malas untuk membeli makanan di luar. Selain karena sangat mudah untuk dimasak, mie instan juga memiliki banyak varian rasa. Bahkan, salah satu produk mie instan buatan Indonesia sudah mendunia lho.
Karena sangat mudah disajikan dan bisa dikonsumsi oleh semua kalangan usia, kemudian muncul pertanyaan, apakah anak-anak boleh makan mie instan?
Untuk menjawab itu, dokter spesialis gizi klinik Gaga Irawan menyarankan untuk melihat dulu apa isi mie instan, dari informasi nilai gizi yang ada pada kemasan.
Biasanya, 1 bungkus mie instan mengandung:
- Karbohidrat (tepung terigu) 54 gram
- Lemak 14 gram
- Protein 8 gram
- Natrium 1070 mg (1 gram)
- Serat 2 gram
Energi total: 380 kkal
Energi dari lemak: 130 kkal
"Kalau lihat kandungannya, mie instan itu tinggi energi dari tepung terigu dan minyak, rendah protein, rendah serat dan tinggi garam," jelas dr Gaga, mengutip akun Instagramnya, Senin (3/1/2021).
Jadi menurutnya, mie instan boleh untuk anak yang kurus dan sulit makan sebagai variasi dari nasi. Sedangkan untuk anak dengan obesitas sangat tidak dianjurkan karena dapat dengan mudah meningkatkan berat badan akibat tingginya kandungan karbohidrat terolah dan minyak.
Apabila mie instan menjadi pengganti nasi, dr Gaga merekomendasikan untuk menambahnya dengan makanan sumber protein hewani, seperti daging, ikan, ayam dan telur, dan protein nabati seperti kacang, tahu dan tempe, serta sayuran untuk menambah kandungan protein dan serat.
"Bagi anak yang kurus atau sulit makan, mie instan bisa digunakan sebagai camilan atau selingan untuk menambah asupan energi," kata dr Gaga.
Akan tetapi, dia merekomendasikan hanya makan 1 atau 2 bungkus sehari dengan catatan bumbunya dikurangi hingga setengahnya. Ini karena kandungan garam yang tinggi pada bumbu mie instan dapat meningkatkan risiko hipertensi saat anak menjadi dewasa.