Bisnis.com, JAKARTA – Pfizer tengah gencar merealisasikan rencananya untuk memproduksi 50 hingga 100 juta dosis vaksin baru khusus Omicron.
Pfizer juga sedang menguji kombinasi vaksin hibrida yang ditujukan untuk menargetkan beberapa bentuk virus corona, serta dosis yang lebih besar.
“Dosis khusus Omicron akan dibuat ‘berisiko’, yang berarti jika tidak diperlukan Pfizer akan menanggung biayanya,” kata CEO Pfizer Albert Bourla, melansir Washington Post, Rabu (12/1/2021).
Dia juga menambahkan, Pfizer akan siap jika ternyata vaksin yang khusus ditargetkan untuk Omicron perlu diluncurkan.
“Dalam hal manufaktur, saat ini kami memiliki kapasitas yang dibangun sangat besar sehingga tidak akan menjadi masalah untuk segera beralih,” kata Bourla.
Dalam konferensi perawatan kesehatan tahunan yang disponsori oleh JPMorgan Chase, Bourla mengungkapkan rencana manufakturnya, tetapi dia tidak mengumumkan jumlah dosis yang terlibat.
Sementara itu, seorang juru bicara Pfizer Steven Danehy mengatakan dalam sebuah email pada hari Selasa (11/1) bahwa mereka berharap untuk memiliki 50-100 juta dosis vaksin khusus Omicron yang tersedia pada akhir Maret atau awal April.
Perkembangan pesat dan perubahan manufaktur dimungkinkan oleh teknologi vaksin mRNA baru yang digunakan oleh Moderna dan Pfizer/BioNTech. Perusahaan menuturkan bahwa pihaknya membutuhkan sekitar 90 hari dari pengurutan genetic dari ancaman baru untuk memproduksi vaksin nanopartikel lipid baru yang mengandung muatan mRNA yang diperbarui, yang merupakan kerangka waktu yang sangat cepat untuk pengembangan vaksin.
Lebih lanjut, Bourla mengatakan Pfizer telah mengumumkan kesepakatan lisensi dengan perusahaan San Diego, Codex DNA, yang memiliki proses pembuatan DNA sintetis yang akan memangkas waktu pengembangan lebih jauh.
“Virus corona terbukti menjadi musuh yang tangguh, dengan kekebalan dari vaksin dan infeksi alami berkurang dengan cepat. Penguat tahunan mungkin diperlukan untuk dekade berikutnya,” ujarnya.
Di sisi lain, perusahaan yang juga mengembangkan vaksin dengan platform mRNA, Moderna, juga sedang menguji formulasi vaksin yang berbeda, termasuk vaksin hibrida yang akan menggabungkan vaksin flu dan vaksin virus corona.
“Moderna sedang berusaha untuk memiliki bidikan penargetan Omicron yang tersedia pada musim gugur, dalam persiapan kemungkinan lonjakan virus corona musim dingin mendatang,” kata CEO Moderna Stephane Bancel pada konferensi tersebut.
Dia menambahkan, pihaknya sedang mencoba untuk membuat dosis tunggal, vaksinasi tahunan yang akan mengatasi beberapa virus pernapasan.