Ilustrasi Stunting/istimewa
Health

Ketahui Apa Itu Stunting dan Mengapa ASI Sangat Penting Untuk Mencegahnya

Ni Luh Anggela
Jumat, 14 Januari 2022 - 19:31
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk.

Stunting juga bisa terjadi karena adanya infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Kondisi ini memiliki penyebab multifaktorial, mulai dari kurangnya asupan gizi selama hamil, hingga kurangnya akses air bersih dan sanitasi.
 
Anggota Satgas ASI IDAI dr Klara Yuliarti mengatakan, stunting harus dicegah karena dapat menimbulkan dampak jangka pendek dan jangka panjang.
 
“Jangka pendek yang paling tidak kita inginkan adalah kapasitas kognitif berkurang. Kemudian secara metabolik, karena sudah terjadi kekurangan nutrisi pada masa emas, maka itu akan menyebabkan terjadinya perubahan dari kemampuan metabolisme,” kata dokter spesialis anak tersebut, dalam jumpa pers virtual ‘Peluncuran Modul Indonesian Breastfeeding Course for Clinician (BFCC)’ pada Jumat (14/1/2022).
 
Sederhananya, anak dengan stunting lebih mudah gemuk akibat kemampuannya dalam membakar lemak lebih rendah dibandingkan anak yang sehat.

Akibatnya, angka penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, penyakit kardiovaskular, hingga stroke karena hipertensi menjadi meningkat. Inilah sebabnya mengapa stunting sangat berbahaya.
 
Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah kondisi berbahaya ini?
 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 lalu sudah menekankan untuk meningkatkan atau memperbaiki praktik pemberian ASI, yaitu dengan inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif selama enam bulan, hingga memberikan proteksi terhadap berbagai infeksi.
 
Jika Anda bertanya mengapa ASI dapat mencegah stunting, dr Klara menjelaskan bahwa ASI tak hanya sekedar susu ibu. Tetapi ASI juga mengandung faktor bio aktif, zat yang bermanfaat untuk kesehatan seperti immunoglobulin, human milk oligosaccharides (HMO), sel darah putih, antimicrobial, bahkan mengandung sel-sel hidup.
 
“Kemudian, ASI juga mengandung commencal bacteria yang sangat teramat penting karena bayi itu lahir dalam kondisi usus yang belum matang. Proses pematangan itu memakan waktu hingga 3 tahun,” jelas dr Klara.
 
Jika bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif, maka dia tidak akan mendapatkan nutrisi yang komplit.
 
Sementara itu, efek jangka pendek dari ASI sudah dibuktikan dan menunjukkan bahwa ASI melindungi bayi terhadap diare dan infeksi saluran pernapasan.

ASI juga mengandung HMO yang berfungsi sebagai prebiotik untuk pertumbuhan flora normal usus Bifidobacterium.
 
dr Klara melanjutkan, setelah 6 bulan ASI harus didampingi dengan MPASI yang benar agar menghasilkan tumbuh kembang yang optimal. 

WHO juga telah menekankan untuk memberikan protein hewani pada MPASI, yang diberikan secara rutin setiap hari dengan jumlah yang cukup.
 
“Dengan praktik menyusui yang benar, maka akan secara tidak langsung menurunkan insiden diare. Juga dengan nutrisi yang baik, maka akan mengakibatkan angka stunting menurun,” ungkap dr Klara.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro