Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi bipolar dan obsessive-compulsive disorder (OCD) memiliki berbagai gejala, dan dapat terjadi secara bersamaan.
Melansir dari Healthline, Jumat (28/1/2022) gangguan bipolar adalah suatu kondisi yang menyebabkan perubahan besar dalam aktivitas, energi, dan suasana hati.
Sementara itu, OCD atau gangguan obsesif-kompulsif menyebabkan seseorang memiliki ide, pikiran, atau sensasi yang tidak diinginkan untuk muncul kembali di otak dan tubuh.
Apa perbedaan antara gangguan bipolar dan OCD?
Gangguan bipolar memiliki beberapa kesamaan dengan OCD. Baik orang dengan gangguan bipolar dan OCD cenderung mengalami:
- perubahan suasana hati
- suasana hati yang meningkat
- kecemasan
- fobia sosial
Perbedaan utama yang terlihat, yaitu pada penderita OCD akan merasakan obsesi dan kompulsi yang berulang, serta pikiran merenungkan yang tak terkendali. Sementara, para penderita bipolar tidak merasakannya.
Apa saja gejala dari kedua kondisi tersebut?
Komorbiditas bipolar-OCD, atau terjadinya kedua kondisi pada seseorang, adalah fenomena yang cukup baru dipelajari. Sebuah studi pada 1995 pertama kali menemukan bahwa lebih dari setengah dari mereka dengan gangguan bipolar juga mengalami gangguan mental lainnya, termasuk OCD.
Beberapa orang dengan gangguan bipolar mengalami gejala OCD tanpa mengalami OCD. Mereka mungkin hanya mengalami gejala-gejala ini ketika memiliki suasana hati yang sangat rendah/sedih atau sangat tinggi/senang.
Seseorang pun mungkin memiliki kedua kondisi tersebut dan mengalami gejalanya setiap saat. Gejala gangguan bipolar dengan komorbiditas OCD meliputi:
- episode depresi — merasa sedih atau sangat sedih
- perubahan suasana hati yang dramatis dan terkadang cepat
- episode manik — merasa sangat bahagia, atau tinggi
- obsesi dan kompulsi yang berulang
- masalah sosial, seperti fobia sosial
-pikiran merenung yang tak terkendali
Gejala lain mungkin termasuk:
- Tingkat ide obsesif yang lebih tinggi tentang seks dan agama daripada orang dengan hanya OCD
- Tingkat penyalahgunaan zat yang lebih tinggi daripada orang yang hanya memiliki gangguan bipolar atau OCD
- Lebih banyak episode depresi, peningkatan tingkat bunuh diri, dan lebih sering masuk ke rumah sakit daripada orang dengan hanya gangguan bipolar atau hanya OCD
- Lebih banyak episode depresi kronis dan manik daripada orang dengan hanya gangguan bipolar.
Karena kondisi tersebut dapat terjadi bersamaan dan berbagi beberapa gejala, terkadang orang salah didiagnosis dengan kondisi sebaliknya.
Menanggapi kondisi tersebut, akan sangat membantu bagi mereka yang didiagnosis dengan gangguan bipolar yang menunjukkan gejala OCD untuk mencari konseling kesehatan mental.